.webp)
Tom Cruise adalah sosok bintang yang terkenal karena dia adalah seorang control freak. Film-filmnya yang menjadikannya bintang -—Top Gun, serial Mission: Impossible, serial Jack Reacher—- semuanya mempunyai tanda tangan Tom Cruise.
Kadang kala ada pertanyaan di kepala kita saat menonton film-film Tom Cruise, "Apakah saya sudah menonton film ini sebelumnya?" Sebagai salah satu aktor kelas A di Hollywood, Tom Cruise tidak pernah tersangkut paut dengan skandal yang besar.
Bahkan setelah menikah dengan tiga aktris dan hubungannya dengan Scientology. Tom Cruise tidak pernah kehilangan bintang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paul Thomas Anderson memaksa Cruise untuk menyelami bagian paling gelap dalam dirinya dan Stanley Kubrick menyeret Cruise ke dalam sebuah labirin sekte. 'American Made' bukanlah pengecualian.
Kolaborasi keduanya dengan Doug Liman setelah 'The Edge of Tomorrow' yang walaupun sebuah sci:fi action yang mumpuni namun ternyata gagal di box office adalah sebuah tontonan yang menyenangkan. Ini adalah sebuah film yang dijahit khusus untuk menjadikan Tom Cruise semakin bersinar.
 Foto: Tom Cruise dalam 'American Made' (imdb) |
Di sini Tom Cruise berperan sebagai pilot bernama Barry Seal. Sebagai pilot komersial, Seal merasa sangat bosan.
Saking bosannya dia sengaja "mengaduk-ngaduk" pesawat agar dia merasakan sedikit keseruan dalam hidupnya. Kebosanan itu berakhir ketika seorang agen CIA bernama Schafer (Domhnall Gleeson) mendatanginya dan menawarinya pekerjaan.
Tugas Seal disini pada awalnya hanya sebagai fotografer. Dia diutus untuk memotret para pemberontak di Amerika Serikat. Kemudian dia menjadi kurir.
Dia diutus untuk membawa dokumen intel dari Amerika Selatan ke negaranya. Kemudian dia diberi bandara sendiri dan diutus untuk membekali para pemberontak senjata api.
Kedatangannya di Amerika Serikat membuat Pablo Eskobar girang. Seal dipaksa untuk mengantarkan kokain miliknya ke tanah Amerika. Seal awalnya menolak namun melihat uang yang ia dapat dan pistol yang ditodongkan ke kepalanya, Seal akhirnya mengurungkan niatnya.
 Foto: Tom Cruise dalam 'American Made' (imdb) |
Seal pun akhirnya tetap bekerja dengan CIA, mengantarkan kokain untuk Pablo Eskobar dan hidup bergelimang harta. Pertanyaannya adalah sampai kapan Seal bisa menjaga semua rahasia itu?
Ditulis oleh Gary Spinelli, American Made ternyata adalah sebuah drama yang menyenangkan. Film ini memang tidak terjun dengan detail ke sisi psikologis yang dialami oleh Seal dan keluarganya.
Tapi setidaknya, Spinelli berhasil mempersembahkan sebuah drama berdurasi dua jam tanpa terasa sama sekali.
Humor-humor yang ditunjukkan Spinelli pun juga begitu kering. Penonton dipaksa untuk menikmati semua uang haram yang diterima Seal dalam melakukan pekerjaannya.
Dan ketika akhirnya Seal mulai panik, penonton pun jadi ikutan panik walaupun kita semua sudah tahu bahwa Seal bukanlah tokoh utama yang benar-benar baik.
Itulah yang membuat 'American Made' begitu menyenangkan. Doug Liman berhasil membuat penonton empati kepada sang karakter utama.
Kita begitu dibius dengan kharisma Seal dan kepribadiannya yang begitu asik sehingga kita dengan bisa mudah memaafkan kompas moralnya yang begitu miring.
Liman pun mempersembahkan filmnya, baik secara audio maupun visual, sesuai dengan kepribadian sang karakter utama yang serampangan, sembrono dan asik. Hasilnya adalah sebuah drama yang begitu mengalir untuk disaksikan.
Alasan utama kenapa 'American Made' begitu enak untuk ditonton adalah karena Tom Cruise begitu pandai memerankan Barry Seal. Dia begitu menghipnotis layar.
Senyumnya, seringainya yang lebar dan gigi-gigi putih itu begitu magnetic. Chemistry-nya dengan lawan main juga ditata dengan apik, jauh berbeda dengan apapun yang ada di dalam 'The Mummy' beberapa bulan lalu.
Ini adalah pertunjukan utama Tom Cruise dan dia tahu itu. Dia memanfaatkan akting dan kharismanya yang tinggi untuk memerankan seorang anti-hero yang slengean.
Dan hasilnya memang oke. 'American Made' adalah tontonan wajib bagi Anda pencinta sejarah, film drama dan Tom Cruise. Jika Tom Cruise dan Doug Liman terus melakukan ini, kolaborasi mereka selanjutnya adalah sebuah karya yang patut ditunggu.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International
