Setolol-tololnya Pearl Harbor, film tersebut sanggup meraih raihan dollar sampai 449 juta dari pendapatan tiket bioskopnya saja dari seluruh dunia. Anda mungkin menganggap film keempat Transformers, Age of Extinction, adalah film terbodoh di dunia dan Anda sah-sah saja menilai demikian. Namun film tersebut berhasil duduk di tingkat box office dengan perolehan dollar sampai satu miliar lebih.
The Last Knight, film kelima dari seri Transformers adalah film Michael Bay yang pasti sudah familiar di mata penonton. Anda akan melihat banyak adegan slow motion, banyak gedung-gedung meledak, gerakan kamera yang begitu sensasional sampai Anda melongo dan tentu saja perempuan seksi memakai hak tinggi yang membuat Anda geremetan di dalam bioskop. Semua hal tersebut tersaji dengan rapi dalam The Last Knight.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Adegan dalam Transformers: The Last Knight (imdb.) |
Kemudian Yeager akhirnya mendapatkan informasi bahwa para robot sedang menuju Bumi dan akan menyerap energi Bumi demi memulihkan kembali planet mereka yang hancur mina. Dibutuhkan sebuah benda sakti berbentuk Pedang Merlin untuk melakukan itu semua. Dan tentu saja, benda tersebut ditemukan oleh Yeager.
Yeager pun akhirnya bertemu dengan Viviane Wembly (Laura Haddock), seorang profesor yang katanya menjadi bagian terakhir dari misteri ini. Mereka pun segera berlomba-lomba melawan waktu yang terbatas untuk menyelamatkan Bumi dari kiamat. Yang membuat kebanyakan orang bisa menoleransi kebiasaan gaya Bay adalah dia tahu bagaimana membuat penonton gembira ria dengan plot sederhana yang disuguhkan dengan cara yang sungguh sungguh spektakuler.
Bay tidak akan pernah kehilangan kemampuan untuk menyuguhkan apapun dalam spektakuler. Semua tanda tangannya tertera dengan jelas di sini. Termasuk seorang profesor yang tampak begitu seksi dengan heels tinggi dan lipstik merah merona. Yang tidak ada adalah skrip yang mumpuni untuk menjadikan The Last Knight film yang menarik. Skrip yang ditulis oleh Art Marcum, Matt Holloway dan Ken Nolan tidak hanya memusingkan, penuh dengan lubang logika yang menganga namun juga dipenuhi dengan karakter-karakter yang tidak berguna.
Begitu banyak karakter berlarian dan berteriak minta tolong dalam film ini namun karakterisasi mereka begitu hampa sehingga Anda tidak akan peduli kalau satu di antara mereka mati mengenaskan. The Last Knight berusaha keras membuat mitologi Transformers menjadi menarik dengan memberikan twist yang menarik soal keberadaan para robot yang sudah eksis semenjak Raja Lancelot (sampai membahas Arthur) namun jadinya bukannya keren namun malah terkesan sangat idiot.
Skrip yang begitu menyedihkan tersebut akhirnya menjadi semakin garing ketika Anda tahu bahwa Bay masih melakukan resep lamanya. Film-film Bay memang tidak akan pernah ditakdirkan menjadi film yang penuh dengan substansi atau makna yang mendalam, tetapi setidaknya dia tahu bagaimana membuat drama yang menyentuh atau mengolah hal-hal konyol lalu kemudian mengejutkan kita dengan adegan sensasional. Armageddon, The Rock, Bad Boys bahkan The Island menunjukkan itu semua. Sayangnya, kekosongan penyutradaraan Bay justru malah membuat logika The Last Knight yang bolong-bolong menjadi menganga jelas.
Akting para pemainnya pun juga sama saja. Mark Wahlberg sepertinya melakukan semuanya dengan setengah hati. Bahkan pemenang Oscar macam Anthony Hopkins sepertinya nampang hanya untuk mencari tambahan dana pensiunnya saja. Pendatang baru Laura Haddock memang tampil cantik dan seksi dan... pujian itu berhenti di sana.
The Last Knight jelas bukanlah yang terakhir dari seri Transformers yang sudah menua ini. Paramount masih berniat membuat spin-off-nya dan lanjutannya di tahun 2018 dan 2019. Apapun yang mereka lakukan, semoga mereka belajar dari kesalahan dari The Last Knight. Dan untuk Michael Bay, dibutuhkan lebih dari mobil mahal saling bertabrakan untuk membuat penonton betah duduk di bioskop.
Candra Aditya
Writer/Filmmaker












































Foto: Adegan dalam Transformers: The Last Knight (imdb.)