'The Circle': Dongeng Malam yang Sudah Basi

'The Circle': Dongeng Malam yang Sudah Basi

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 05 Mei 2017 12:43 WIB
Foto: imdb
Jakarta - Munculnya internet telah menjadi banyak inspirasi bagi banyak pembuat film di tahun 1980/90an. Jikalau pada saat itu orang-orang lebih banyak menggambarkan apa yang bisa dilakukan oleh internet, zaman sekarang, para pembuat film lebih tertarik menggambarkan peluang bahaya yang dilakukan internet terhadap hidup kita.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan dengan tema ini. Sam Esmael menggunakan karakter hacker sebagai perwakilan pemberontakan dalam serial Mr. Robot. David Fincher menggambarkan obsesi dengan latar belakang Facebook.

Kini giliran sutradara indie terkenal, James Ponsoldt, yang mendapatkan kesempatan untuk mengulik hal yang sama. Dalam 'The Circle', kita menemui perempuan bernama Mae Holland (Emma Watson) yang hobi bermain kayak dan menjalani hidupnya yang membosankan sebagai operator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika temannya Annie (Karen Gillan) memberikan kesempatan Mae untuk interview kerja di sebuah perusahaan bernama 'The Circle', Mae girang bukan main.

Dari judul filmnya, The Circle diceritakan sebagai sebuah perusahaan internet yang terkenal. Layaknya google, facebook, instagram, bigo dan beberapa sosial media lain digabung menjadi satu.

Mae yang akhirnya diterima bekerja disana berusaha keras untuk keep up dengan jargon-jargon yang diucapkan oleh karyawannya, terutama budaya bekerjanya.

'The Circle' berusaha untuk menjadikan hidup orang-orang menjadi sedikit lebih baik. Terutama ketika salah satu pendiri The Circle, Eamon Bailey (Tom Hanks), mengeluarkan inovasi The Circle yang baru: sebuah kamera kecil yang ternyata mempunyai resolusi gambar yang tajam.

Kamera tersebut cukup tersembunyi, mempunyai banyak kamuflase dan bisa dinikmati oleh pengguna The Circle kapan saja dan dimana saja. Mae, seperti para pegawai The Circle yang lainnya, merasa ini adalah sebuah awal yang spektakuler. Tapi tidak dengan Ty Lafitte (John Boyega), salah seorang karyawan The Circle yang tidak sengaja Mae temui.

Dia merasa bahwa ini adalah awal dari mimpi buruk. Lama kelamaan, Mae akhirnya tahu apa yang Ty maksud dan saat ia tersadar, semuanya agak terlambat.

Diadaptasi dari novel best-seller karya Dave Eggers, The Circle tidak hanya terasa outdated namun juga basi. Ponsoldt dan Egger yang menulis skripnya, berusaha keras untuk menjadikan The Circle sebuah tontonan yang menarik.

Tapi usaha mereka sia-sia. 'The Circle' tampak loyo. Bahkan dengan barisan pemain-pemain terkenal yang berpotensi tinggi, film ini tidak mampu untuk memberikan kita ketakutan paranoia seperti yang dijanjikan.

Banyak masalah yang berkontribusi atas lemahnya The Circle. Sang karakter utama kurang menarik untuk menjadi perwakilan penonton.

Mae tidak hanya terlalu submisif tapi dia juga nampak terlalu naif. Emma Watson yang terbukti bisa tampil brilian juga tidak bisa menghidupkan karakter ini untuk membuat filmnya bernyawa.

Tidak hanya di Mae, karakter-karakter lain juga terasa dua dimensi. Mercer yang diperankan oleh Ellar Coltraine yang seharusnya menjadi karakter yang kuat juga terasa dibuat hanya untuk plot point.

Ketika karakternya mengalami kejadian yang mempengaruhi babak ketiga The Circle, penonton tidak akan merasakan efek bombastis yang diinginkan sutradaranya. Perubahan sikap Annie terhadap Mae juga terasa sebagai "cewek cemburuan" ketimbang efek dari pekerjaan.

Hal paling krusial yang mempengaruhi lemahnya The Circle adalah Ponsoldt belum bisa meramu thriller ini menjadi menyeramkan. Masalahnya, dari awal penonton sudah dikasih tahu bahwa The Circle terlalu aneh sehingga penonton tidak diberikan kesempatan untuk terkejut.

Berbeda dengan episode-episode dalam serial Black Mirror yang terkenal dalam menghadirkan kisah-kisah gelap terhadap teknologi. Black Mirror begitu piawai untuk menakut-nakuti penonton sehingga di akhir cerita penonton akan merasakan panas dingin.

Ending The Circle yang begitu buruk malah tidak memberikan kesempatan apa-apa selain kesimpulan standar. Ada beberapa bagian The Circle yang cukup lumayan seperti relationship Mae dengan kedua orangtuanya.

Tapi untuk ukuran thriller tentang teknologi dan betapa terbuangnya talenta para aktor-aktor Hollywood terkenal, The Circle ibaratnya seperti kerupuk yang kelamaan ditaruh diluar toples: melempem. (doc/doc)

Hide Ads