'Manchester by the Sea': Getir Terberat Seorang Pria

'Manchester by the Sea': Getir Terberat Seorang Pria

Komario Bahar - detikHot
Minggu, 12 Feb 2017 19:00 WIB
Foto: imdb
Jakarta - Ingin hidup selalu bahagia adalah munajat paling luhur dan umum bagi setiap manusia. Tapi hidup tak selalu sesuai rencana juga harapan.

Lee Chandler (Casey Affleck) sebelumnya adalah pria supel dan punya keluarga bahagia. Ia merupakan ayah dari tiga anak yang lucu-lucu, seorang suami dan paman yang begitu hangat bagi Randi Chandler (Michelle Williams) dan Patrick Chandler (Lucas Hedges).

Namun sosok Lee berubah total ketika suatu tragedi menimpa keluarganya. Dan ini merupakan kegetiran paling berat yang ia alami seumur hidupnya.

Lee berbalik menjadi sosok pendiam, tanpa ekspresi lengkap dengan tatapannya yang sesekali kosong. Kondisi makin diperparah dengan emosi yang mendadak meledak ketika berjumpa orang yang dianggap datang dengan mata mengintimidasi soal masa lalunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Manchester by the Sea': Getir Terberat Seorang PriaFoto: imdb


Dengan alur maju-mundur yang gampang dinikmati, 'Manchester by the Sea' adalah salah satu film drama paling kuat. Kisah ini membawa penonton terus makin dalam mengenal siapa sosok Lee yang mengalami cobaan paling terjal serta mengubahnya jadi pribadi lain.

Ketika Joe Chandler, sang kakak meninggal karena kelainan jantung, Lee yang sudah hidup sendiri karena berpisah dari Randi bahkan harus pulang ke kota kecil di mana trauma terdalamnya itu muncul.

Lee kini menjadi ahli reparasi pipa mesti kembali ke Manchester, Massachusetts diharuskan menjadi wali dari keponakannya, Patrick yang juga tinggal sendirian karena sang ibu yang masih hidup sudah lama meninggalkan ayahnya.

Dulu hubungan Lee dan Patrick begitu hangat. Mereka kerap naik kapal bertiga bersama Joe, atau sekadar sambil memancing ikan saja sampai larut malam dengan kapal mereka itu di laut.

'Manchester by the Sea': Getir Terberat Seorang PriaFoto: imdb
Tapi setelah Joe wafat, kini Lee mengalami perang batin karena sekali lagi karena harus menjadi orangtua. Dia diamanatkan menjadi ayah pengganti Patrick.

Spoiler Alert...

Di sana kita tahu mengapa Lee mengalami depresi sampai ingin bunuh diri. Premis inilah yang menjadikan film ini cukup menyesakkan dada.

Setelah memberikan peran paling prima dan memukau lewat karakter sentral di 'Gone Baby Gone' (2007), 'The Assassination of Jesse James' (2007) atau 'Out of The Furnace' (2013), Casey kembali menggila di film arahan Kenneth Lonergan ini.

Wajar ketika adik Ben Affleck ini menjadi salah satu kandidat aktor peraih Oscar yang bakal digelar 26 Februari ini. Sebab, sebelumnya Casey lebih banyak menepi dari peran utama selain film-film di atas --bahkan sempat menjadi sutradara dari 'I'm Still Here' yang menimbulkan banyak masalah itu--.

Barulah di 'Manchester by the Sea' ini, Casey yang sempat membintangi 'Interstellar' (2014) karya Christopher Nolan tersebut kembali leading lagi dalam sebuah film. Padahal peran utama di film tadinya adalah untuk sang karib Casey sendiri, Matt Damon --yang juga memproduseri proyek ini--.

'Manchester by the Sea': Getir Terberat Seorang PriaFoto: imdb

Namun rasanya perubahan aktor ini malah membuat film ini menjadi yang paling sering dibicarakan sebelum meraih enam nominasi untuk Oscar. Casey berhasil memerankan tokoh dengan trauma memilukan. Wajah tenangnya justru menghantui penonton karena di balik itu karakter Lee punya segudang kesuraman dan kerapuhan.

Aktor muda pemeran Patrick, Lucas Hedges juga tak kalah menawan. Lucas-lah yang justru membuat hubungan pincang (dari harmonis menjadi kaku) antar keponakan dan paman menjadi menarik, perdebatan dan konflik mereka terasa dekat karena dari awal premisnya membuat kita peduli pada karakter-karakter di dalamnya.

Jika Anda teliti, adegan perdebatan keduanya terkait diundurnya pemakaman ayah Patrick sesungguhnya sangat sentimentil. Dari sana Casey dan Lucas terlihat sangat menjalin chemistry sangat kuat. Penampilan singkat Michelle Williams juga tak kalah kuatnya dengan dua aktor yang mendominasi tadi.

Ditulis sendiri oleh Kenneth Lonergan, scoring musik klasik dari Lesley Barber memunculkan unsur dramatis yang kental. Sinematografi yang Jody Lee Lipes juga membius bisa bikin ingin segera pulang ke rumah untuk menjaga keluarga Anda erat-erat.

(kmb/kmb)

Hide Ads