Shy Shy Cat: Komedi Segar 'Siti Nurbaya' Masa Kini

Shy Shy Cat: Komedi Segar 'Siti Nurbaya' Masa Kini

Masyaril Ahmad - detikHot
Rabu, 09 Nov 2016 11:31 WIB
Foto: Dok. Starvision
Jakarta - Pernahkah terbayangkan jika dulu Siti Nurbaya si gadis Minang yang menjadi simbol kasih tak sampai mempunyai BFF (Best Friends Forever) saat galau memikirkan jodoh? Apalagi jika para BFF-nya juga ikut membantu menggagalkan perjodohan? Jika iya, maka 'Shy Shy Cat' (Malu Malu Kucing) mungkin adalah versi komedi segar bayangan Anda tentang persahabatan sekaligus perjodohan ala Siti Nurbaya masa kini.

Sebelum 'Shy Shy Cat', rumah produksi Starvision Plus sudah banyak membuat film-film drama komedi seperti 'Get Married' (2007), 'XL', 'Antara Aku, Kau dan Mak Erot' (2008) dan yang paling memukau 'Ngenest' (2015). Berlatar guyonan dengan budaya khas Sunda, ternyata 'Shy Shy Cat' juga hadir tak kalah kocak dan memukau dibanding film-film komedi yang pernah dirilisnya.

Kolaborasi 'double-trouble' sutradara Monty Tiwa ('Get Married 3') dan penulis skenario Adhitya Mulya (penulis novel 'Jomblo') sukses menghadirkan 'Shy Shy Cat' sebagai film komedi yang tak hanya segar tetapi juga berkesan. Sekedar informasi, Adhitya Mulya adalah pilihan yang paling tepat sebagai penulis skenario di film ini atau mungkin hanya dia satu-satunya yang bisa menggambarkan alur kehidupan wanita jomblo umur 30 bersama teman-teman anehnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan, Mira (Nirina Zubir) mempunyai segalanya; pekerjaan mapan, jadi Banker of the Year, kendaraan mewah dengan kap terbuka, dan juga sahabat-sahabat tercinta. Ia mungkin adalah sosok 'picture perfect' wanita karier sukses yang merantau dari kampung ke Jakarta. Namun, berdasarkan nazarnya dengan abahnya (Budi Dalton), jika di umur ke-30 Mira masih belum punya pacar, ia harus kembali ke kampungnya bernama Sindang Barang untuk dijodohkan dengan Otoy (Fedi Nuril), teman masa kecil yang dulu nakal dan jahil.

Tentu saja Mira bersikeras menolak perjodohan itu. Mira kemudian bersama sahabat-sahabatnya, Umi (Tika Bravina) dan Jessy (Acha Septriasa) bekerja sama menggagalkan rencana perjodohan itu dengan segala cara. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya, ternyata kini Otoy sudah berubah menjadi pemuda tampan dan pintar yang menjadi tulang punggung kemajuan desanya. Bak bumerang yang menyerang balik tuannya, persahabatan Mira dengan teman-temannya pun diuji.

Harus diakui semua aktor di film ini menonjol, memberikan keunikan peran terbaiknya masing-masing. Nirina Zubir misalnya, tentu saja kita tidak akan lupa dengan perjalanan aktingnya bersama film Get Married Series. Kini Nirina hadir dengan gaya khasnya yang serius tapi malu-malu kucing membawa peran wanita jomblo umur 30. Peran sahabat-sahabat Mira seperti Umi (Tika Bravani) juga mampu memberikan warna komedi tersendiri dengan celetukan yang bisa membuat tertawa seketika.

Atau, yang paling mencuri perhatian justru kehadiran Acha Septriasa yang sering dikenal publik dengan peran sedih dan serius; di sini Acha mampu total berakting kocak dan konyol sebagai artis film dewasa yang centil dari Sukabumi.

Fedi Nuril tetap hadir dengan hangat memerankan Otoy, si anak nakal yang telah berubah menjadi pemuda tampan dan pintar. Kita juga tidak bisa melupakan chemistry epik dari Budi Dalton dan Ade Fitria Sechan yang berperan sebagai emak di film 'Ngenest The Movie'. Di Shy Shy Cat mereka kembali memberikan chemistry terbaiknya dengan lawakan sunda yang menggelitik. Soleh Solehun tak ketinggalan hadir dengan gaya lawakannya yang polos dan alami. Terakhir namun bukan akhir, kehadiran tokoh Inul (Titi Kamal) juga tak kalah mencuri perhatian. Titi dengan sangat luwes memerankan tokoh janda salehah beranak satu yang mempunyai semua bakat terpendam untuk menjadi calon istri yang baik.

Sutradara Monty Tiwa yang telah menggarap banyak film drama lain bersama Starvision Plus dengan matang berhasil menciptakan sebuah ide cerita dan arahan yang serba pas dan utuh. Adhitya Mulya sebagai penulis skenario yang juga terkenal dengan tokoh-tokoh protagonis cupu seperti di novel 'Jomblo' mengimbangnya dengan memberikan sentuhan gaya khasnya. Dengan alur yang ringan namun tetap memberikan kejutan dalam setiap cerita dan adegan, mereka berdua tahu benar bagaimana mengatur ritme mood penonton untuk tertawa dan terharu sekaligus. Latar lokasi film juga terlihat sangat diusahakan untuk maksimal. Lokasi berada di sebuah desa sejuk dengan gabungan suasana perkebunan teh dan pesisir pantai, membuat suasana humor semakin hangat dalam tawa.

Jika dibandingkan dengan 'Ngenest The Movie', Shy Shy Cat sama-sama memberikan tawa dan haru pada saat yang bersamaan. Yang berbeda hanya pada unsur budaya dan konflik cerita yang diangkat. Film ini juga seperti berusaha mengkritik orang-orang yang berhasil hidup di kota, namun naif saat kembali ke kampung asalnya.

Dengan porsi yang pas antara komedi dan drama, 'Shy Shy Cat' berhasil memberikan tontonan komedi segar untuk sekedar meregangkan otot-otot yang kaku karena isu politik hari-hari ini. Dan, jangan salahkan Juwita Bahar jika lagu dangdut 'Asoy Geboy' tiba-tiba stuck di pikiran Anda.

Masyaril Ahmad penggemar film (dar/mmu)

Hide Ads