'The Big Short': Panggung Kocak untuk Realita yang Menyakitkan

'The Big Short': Panggung Kocak untuk Realita yang Menyakitkan

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 15 Jan 2016 15:06 WIB
Jakarta - Adam McKay baru saja mendapatkan nominasi Oscar pertamanya sebagai Sutradara Terbaik dalam Oscar tahun ini. Dia akan bersaing dengan dengan Lenny Abrahamson lewat Room, Alejandro Gonzales Inarritu dalam The Revenant, Tom McCarthy via Spotlight dan kegarangan George Miller dalam Mad Max: Fury Road. Tidak ada yang menyangka ini akan terjadi. Dibandingkan dengan unggulan lainnya, McKay "hanyalah" sutradara 'cemen' dengan filmografi yang kebanyakan diisi komedian-komedian sinting seperti Will Ferrell dan Adam Sandler.

'The Big Short' adalah bukti bahwa Adam McKay lebih dari layak mendapatkan nominasi tersebut. Filmnya sendiri juga dijagokan untuk kategori Best Picture di Oscar, Februari nanti. Film ini menceritakan tentang detik-detik krisis keuangan dunia tersebut tidak hanya tepat sasaran tapi juga luar biasa menghibur dan superkocak meskipun tak pernah kehilangan sisi kerennya. Film ini sebenarnya sangat menyeramkan, tapi McKay bisa mengerjakannya dengan lebih cerdas, lebih menghibur dan lebih tangkas dibandingkan dengan apa yang pernah dilakukan Scorsese dalam 'The Wolf of Wall Street'.

Dalam film ini, kita akan menemui beberapa orang dengan misi yang berbeda-beda. Ada Michael Burry (Christian Bale), si jenius keuangan yang introvert yang pertama kali sadar akan ketololan para bankir. Kemudian ada Jared Vennett (Ryan Gosling), dealmaker dari Deutsche Bank yang hanya ingin berakhir dengan jutaan dollar di rekeningnya. Mark Baum (Steve Carrell) adalah hedge-fund manager yang melihat kesempatan dalam puing yang rapuh ini. Dan, ada dua rookie Charlie Geller (John Magaro) dan Jamie Shipley (Finn Wittrock) yang mencoba peruntungannya untuk bermain di meja orang dewasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang ini hanya melihat kesempatan dan peluang meskipun Anda bisa melihat bahwa mereka sebenarnya adalah para antagonis yang bertaruh kepada kebobrokan ekonomi Amerika. Satu-satunya yang masih punya nurani adalah Mark Baum, yang dimainkan dengan begitu apik oleh Steve Carrell. Itu pun akhirnya dia juga menyerah dan berakhir dengan "menghukum" para bankir yang tidak pedulian itu.

Charles Randolph dan Adam McKay mengadaptasi buku Michael Lewis dengan baik. 'The Big Short' tidak pernah lengah meskipun McKay dan Randolph bermain-main dengan Selena Gomez di kasino atau Margot Robbie di tengah-tengah bath-up. Dan yang paling utama, film ini akan mudah dimengerti oleh penonton meskipun secara topik sangatlah berat dan ribet.

Jikalau skrip sudah sempurna, maka kamera Barry Ackroyd bergerak liar dan menghentak-hentak. Gerakannya amburadul dan keputusan McKay untuk membuat karakternya berbicara dengan penonton langsung membuat film ini menjadi lebih intim. Semua itu disempurnakan dengan editing Hank Corwin, yang juga mendapatkan nominasi Oscar, yang lincah dan tidak berbasa-basi. Malahan kadang benar-benar menusuk hati penonton.

Para pemainnya sudah pasti memberikan penampilan yang prima. Mulai dari aktor-aktor kelas A seperti Christian Bale, Steve Carrell, Ryan Gosling dan Brad Pitt sampai para para rookie seperti Finn Wittrock, John Magaro, Hamish Linklater, Rafe Spall sampai Jeremy Strong. Semuanya memberikan penampilan yang jempolan yang pada akhirnya membuat 'The Big Short' menjadi sebuah film dengan ensemble cast yang menarik.

Satu-satunya 'minus' dalam film ini barangkali justru Anda sendiri. Dengan topik yang agak berat, 'The Big Short' memang akan terasa agak kewalahan. Tapi, percayalah, begitu duduk diam dan melihat Ryan Gosling mulai berbicara, Anda akan terjerumus dalam sebuah realita yang sangat menyakitkan, yang secara ajaib disajikan dalam bingkisan yang lucu.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta



(mmu/mmu)

Hide Ads