'The Intern': Pelukan yang Hangat

'The Intern': Pelukan yang Hangat

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 01 Okt 2015 15:30 WIB
Jakarta - Ratu komedi Nancy Meyers kembali lagi setelah hampir enam tahun absen. Setelah bekerja sama dengan aktor senior Meryl Streep, Alec Baldwin dan Steve Martin dalam ‘It’s Complicated’, Meyers kecanduan untuk mengajak aktor legendaris, kali ini Robert DeNiro, dalam film terbarunya ‘The Intern’. Kali ini DeNiro ditemani oleh aktris Hollywood kelas atas Anne Hathaway untuk mengajarkan makna bahwa persahabatan tak mengenal umur.

DeNiro memerankan seorang pensiunan bernama Ben yang sehari-harinya mengisi waktu nganggurnya seorang diri. Selain mengunjungi anak dan cucunya, tidak banyak yang dilakukan oleh Ben sehari-hari sampai dia menemukan selebaran tentang pekerjaan magang. Pekerjaan magang ini dilakukan sebuah perusahaan e-commerce yang lagi hits yang kebetulan sedang menggalang kegiatan sosial bagi para manula. Tertarik dengan pekerjaan ini, Ben pun segera mendaftar.

Ben dengan cepat langsung mendapatkan banyak teman di tempat kerjanya. Kepribadiannya yang menarik dan etos kerjanya yang tinggi membuatnya tidak hanya disegani tapi juga disayangi oleh semua orang. Berbeda dengan Ben yang merindukan kesibukan, Jules (Anne Hathaway), si bos pendiri perusahaan tidak memiliki sedikit pun waktu untuk bersantai. Hidupnya berpindah dari satu meeting ke meeting berikutnya. Dan ritmenya ini akan segera berubah ketika Ben akhirnya berubah dari pegawai magangnya menjadi sopir, sampai akhirnya sahabat dan mentor terbarunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti film-film Meyers yang lain, ‘The Intern’ membuat karakter utamanya bersinar. Baik Anne Hathaway dan Robert DeNiro memberikan penampilan terbaik mereka untuk terlihat effortlessly charming. Chemistry mereka berdua sangat kuat sehingga film ini bisa tetap terasa solid meskipun secara keseluruhan karakter mereka tidak mempunyai perjalanan emosi yang luar biasa.

Dan seperti film-film Nancy Meyers lainnya ‘The Intern’ terasa seperti sebuah pelukan hangat yang menyenangkan. Mengikuti jejak ‘Something’s Gotta Give’, ‘The Holiday’ dan ‘It’s Complicated’, film ini adalah definisi tontonan yang menyenangkan. Tak hanya asyik untuk dinikmati di tengah kegelapan bioskop, namun juga akan tetap terasa hangat ketika ditonton untuk kedua kalinya di rumah.

Sayangnya, berbeda dengan ‘It’s Complicated’ atau bahkan ‘The Holiday’, film ini tidak menawarkan konflik yang cukup besar untuk membuatnya menjadi klimaks. Dua karakter utamanya memang manusiawi, sangat charming dan tidak membosankan. Namun, ‘The Intern’ akan menjadi lebih perkasa jika dua karakter itu memiliki misi yang lebih kuat. Yang ada, kita harus menyaksikan aksi DeNiro kejar-kejaran dengan waktu untuk menghapus email nyasar. Adegan komikal ini memang menghibur, tapi sebenarnya tak penting-penting amat.

Keperkasaan Meyers memang bukan pada plot utama cerita. Dia bukan pencerita yang handal dengan perjalanan karakter yang meledak seperti Harry Potter atau Indiana Jones. Meyers adalah pencerita yang handal melalui momen-momen kecil yang membuat kita merasa hangat. Seperti ketika Ben menemani Jules di malam hari dan Jules mengajarinya membuat Facebook. Percakapan-percakapan mengenai masa lalu. Interaksi antara Ben dan pegawai lainnya. Itulah yang membuat ‘The Intern’ patut untuk Anda nikmati. Menonton film-film Nancy Meyers terasa seperti sebuah pijatan punggung yang menyenangkan, dan ‘The Intern’ bukan pengecualian.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

Hide Ads