Β
Kematian Debbie meninggalkan luka yang mendalam bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka adalah Laine (Olivia Cooke) dan pacarnya, Trevor (Daren Kagasoff), adik Laine yaitu Sarah (Ana Coto, Isabelle (Bianca A. Santos) serta tentu saja kekasih Debbie sendiri, Pete (Douglas Smith). Tidak terima dengan kejadian yang begitu mendadak, Laine memiliki ide untuk mendatangi rumah Debbie dan bermain Ouija bersama teman-temannya. Mereka semua setuju karena mereka semua tahu, Laine adalah orang yang paling terpukul atas peristiwa itu.
Berangkatlah mereka semua ke rumah Debbie, duduk di meja dengan tenang dan bermain Ouija. Mereka memanggil Debbie dan berharap bisa mencari jawaban. Mereka tak tahu bahwa perbuatan itu sama saja dengan dengan mengundang 'pihak' yang telah membuat nyawa Debbie melayang.
'Ouija' bukanlah film horor pertama yang diproduseri oleh Michael Bay. Tapi, bersama dengan 'The Unborn' dan 'The Purge', ini adalah film horor Michael Bay yang termasuk βoriginalβ dan bukan hasil remake. Walaupun, ide memfilmkan Ouija bukanlah sesuatu yang baru karena permainan ini begitu populer di Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, begitu pemeran utamanya mulai memasuki lorong klise yang selalu dilakukan film horor, 'Ouija' mulai kehilangan kendalinya. Skrip yang ditulis oleh White sendiri dan dibantu oleh Juliet Snowden sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang baru. Lampu kelap-kelip sebelum karakter bertemu dengan makhluk halus masih ada di sana. Sang karakter utama yang tiba-tiba mendadak tidak rasional juga hadir. Ini amat disayangkan, mengingat Olivia Cooke adalah satu-satunya aktor muda yang mempunyai akting bermutu sepanjang film, tapi harus jump-scares bohongan demi membuat penonton terkejut.
Itu semua sebenarnya bisa dihindari seandainya White dan Snowden bersedia untuk berpikir out of the box. Ketika karakternya satu per satu mulai didatangi sang hantu --persis seperti yang dihadirkan oleh 'Jelangkung' buatan Rizal Mantovani dan Jose Poernomo 13 tahun yang lalu-- dan mulai βdiberi pelajaranβ oleh sang hantu, pembuatnya melakukan adegan yang sama persis. Padahal jika White mau berkreasi, ini bisa menjadi 'Final Destination' yang baru.
Selain itu, film ini juga sengaja tidak merumitkan misterinya sehingga penyelesaiannya pun tampak sederhana. Para karakter utamanya hanya tinggal duduk dan semua jawaban atas pertanyaan mereka datang dengan sendirinya tanpa mereka berusaha keras. Tidak adanya suspense dalam 'Ouija' membuat tensi film ini menjadi kendor.
Tapi memang, jika dibandingkan dengan 'Annabelle' yang begitu membosankan beberapa minggu lalu, 'Ouija' lebih unggul dalam mempertunjukkan bagaimana cara membuat penonton terjungkal dari tempat duduknya. White, walaupun tekniknya kuno dan gampang ditebak, masih sanggup membuat penonton mempererat pegangan di kursi. Dan, dengan penampilan yang kuat dari Cooke, 'Ouija' akan berhasil merebut hati para penggemar film pendobrak adrenalin. Walaupun ceritanya terlalu tipis untuk membuatnya terlihat spesial.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)











































