'Despicable Me 2' (3D): Komedi Minion Rasa Srimulat

'Despicable Me 2' (3D): Komedi Minion Rasa Srimulat

- detikHot
Rabu, 03 Jul 2013 14:52 WIB
Jakarta - Gru (disuarakan oleh Steve Carrell) is back! Ya, mantan penjahat yang kini menjadi ayah penuh dengan budi pekerti itu kembali lagi dalam 'Despicable Me 2'. Sebegitu sayangnya, Gru bahkan rela untuk menjadi peri dalam ulang tahun Agnes (disuarakan oleh Elsie Fisher). Agnes dan kedua anak Gru yang lain, Margo (disuarakan oleh Miranda Cosgrove) dan Edith (disuarakan Dana Gaier), tentu saja juga sayang kepada Gru lebih dari apapun.

Gru sendiri sebenarnya menikmati hari-harinya sebagai ayah yang baik dan pengusaha selai. Walaupun Dr. Nefario (disuarakan oleh Russell Brand) merasa bosan dan kemudian cabut untuk mencari pekerjaan yang lebih menantang, Gru tetap anteng menjadi bapak. Sampai akhirnya Lucy (disuarakan oleh Kristen Wiig), seorang agen yang cantik, datang dan menculiknya untuk membantunya menyelesaikan masalah pelik yang tengah dihadapi Anti-Villain League.

Gru pada awalnya ragu, seperti biasanya. Namun keinginan untuk beraksi kembali menumpas penjahat lama-lama tidak bisa dibendung lagi. Bersama Lucy, Gru akhirnya bersama-sama melacak penjahat dan beraksi seperti sedia kala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya apa yang membuat film pertama 'Despicable Me' menjadi salah satu animasi favorit? Visual yang keren bisa jadi satu alasan. Gabungan antara komedi dan suasana haru antara ayah dan anak bisa jadi alasan berikutnya. Komedi slapstick juga bisa menjadi alasan ketiga. Namun, ternyata makhluk mungil berwarna kuning bernama Minion-lah yang menjadi alasan utama kenapa 'Despicable Me' begitu ditunggu dan disukai. Tidak heran, karena alasan itu, 'Despicable Me 2' memanfaatkan –kalau Anda mau menghindari kata eksploitasi– Minion dengan sebaik-baiknya.

Dari awal sampai akhir aksi Minion memang dirancang sedemikian rupa oleh pembuatnya –Chris Meledandri dan Janet Healy sebagai sutradaranya, Cinco Paul dan Ken Daurio sebagai penulis skripnya– untuk mengocok perut penonton yang gemas dengan kelakukan Minion yang serba unik. Sayangnya, keputusan itu membuat 'Despicable Me 2' secara cerita kalah jauh dengan film pertamanya.

Jika di film pertama Anda bisa berkaca-kaca dan tertawa pada saat yang bersamaan, 'Despicable Me 2' akan membuat Anda tertawa namun tidak ada ikatan emosi yang Anda dapat dengan karakter-karakternya. Ini dikarenakan hampir semua karakter dalam film kedua ini –kecuali Minion-nya tentu saja– tidak mengalami perubahan yang drastis alias stagnan dari awal sampai akhir. Berbeda dengan 'Monster University' yang full on character study yang sederhana namun cukup kompleks.

Meskipun begitu, film ini tetap menghibur Anda dan keponakan-keponakan Anda. Visualnya tidak mengecewakan. Dan, seperti film pertamanya, 3D dalam 'Despicable Me 2' tidak mengecewakan. Semua benda –atau dalam beberapa kasus Minion– tampil menakjubkan keluar dari layar. Para pengisi suaranya juga keren –walaupun tidak sekeren pengisi suara di, lagi-lagi, 'Monster University'– terutama Kristen Wiig dengan suara khasnya.

'Despicable Me 2' adalah tontonan bagi Anda yang menyukai komedi slapstick berlebihan ala Srimulat, lengkap dengan plesetannya. Makhluk-makluk mungil kuning imut itu -beberapa ada yang bermata satu- akan membuat Anda terpingkal-pingkal, dalam efek animasi 3D yang spektakuler. Universal sudah mengumumkan sekuel berikutnya untuk serial ini. Dan, mari kita berharap agar film ketiganya lebih bagus dari 'Despicable Me 2'.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

Hide Ads