Sutradara Helfi Kardit yang biasanya menggarap film-film horor-komedi ('Suster Keramas', 'Setan Facebook') menulis sendiri naskah cerita untuk 'Broken Hearts'. Dengan alur yang maju-mundur, kita diperkenalkan dengan Olivia (Julie Estelle) seorang editor yang tengah kesal karena didekati oleh seorang novelis yang sombong, Aryo (Darius Sinathrya).
Lalu, adegan melompat ke suatu masa sebelumnya, ketika Olivia baru saja berkenalan dengan pria bernama Jamie (Reza Rahadian), seorang pekerja bidang perminyakan. Alur yang tak linier membuat kita belakangan tahu, bahwa ternyata Jamie dan Arya itu bersahabat dekat, bahkan tinggal bersebelahan di kamar apartemen yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, mungkinkah? Olivia lama-lama memang bisa melupakan Jamie, dan menerima cinta Aryo. Tapi, pergulatan batin Jamie dan Aryo sendiri kemudian menjadi rumit. Tak mudah bagi Jamie melihat perempuan yang dicintainya berpindah ke hati Aryo. Sementara, Aryo sendiri yang awalnya hanya ingin "menolong" sahabatnya, akhirnya benar-benar mencintai Olivia.
Film ini sangat berurai airmata, dan memang jelas terasa bahwa keseluruhan mood-nya dikerahkan untuk menguras airmata penonton. Sayangnya, detail untuk membuat segala kenyataan yang disodorkan di layar kurang digarap. Misalnya, tentang penyakit anoreksia sendiri, yang merupakan sebuah penyakit superlangka, ditempelkan begitu saja tanpa penjelasan apa-apa, sehingga sulit bagi kita untuk bersimpati pada sang tokoh.
Menjadikan penyakit mematikan sebagai alat untuk menguji perasaan manusia-manusia yang tengah terlibat dalam hubungan asmara memang sudah lama menjadi primadona cerita film Indonesia. Di era lama ada 'Badai Pasti Berlalu' yang legendaris, dan di era baru antara lain ada 'Heart' yang cukup mampu menggerakkan tren dalam tema drama percintaan film lokal. 'Broken Hearts' masih berada dalam nafas tren tersebut.
Julie Estelle tampil sangat cantik dan seksi di film ini. Reza Rahadian, seperti biasa, bermain bagus, kali ini sebagai cowok penyakitan yang menunggu kematiannya sambil melihat pacarnya 'berpindah tangan' ke sahabatnya sendiri. Sedangkan penampilan Darius agak "ganggu' dengan gaya bicaranya yang entah kenapa seperti selalu berusaha agar bibirnya tak bergerak.
Layaknya drama-drama cinta penguran airmata umumnya, film ini pun dilengkapi dengan soundtrack, yang mencoba mengembalikan kembali masa kejayaan Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Bahkan, mereka muncul menyanyi di film ini.
(mmu/mmu)