Sebagai eksekutif periklanan di LA, Jack (Adam Sandler) memiliki segalanya. Istri, Erin (Katie Holmes, mencoba sekuat tenaga untuk tampil maksimal) yang cantik dan suportif serta kedua anaknya Sofia (Elodie Tougne) dan Gary (Rohan Chand) yang lucu-lucu. Belum termasuk rumah mewahnya yang mempunyai pemandangan supeeerrr spektakulerrr.
Masuklah Jill (Adam Sandler lagi dengan dandanan perempuan yang dipaksakan tidak menawan), saudara kembar Jack yang harus menghabiskan Thanksgiving bersama mereka. Tentu saja Jack muak dengan saudara kembarnya sendiri. Tentu saja jadwal liburan Jill yang harusnya hanya sampai Hanukkah molor. Dan tentu saja bakalan banyak bencana (yang seharusnya jadi kocak) di sepanjang ekstra waktu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jill adalah segala hal. Dia tidur dengan meninggalkan "pulau" di bantalnya. Dia sanggup mengangkat besi dengan kuat atau buang air besar dengan suara yang mengganggu. Tapi dia bukan tipe perempuan yang bisa tunduk kepada siapa saja atau naksir dengan orang terkenal. Termasuk pemenang Oscar Al Pacino. Maka, inilah misi Jack sekarang: membuat Jill menyukai Al Pacino untuk membuatnya menjadi semakin kaya.
Lalu setelah itu apa? Itulah pertanyaannya. Tentu saja, hampir setiap film Adam Sandler berhubungan dengan keluarga. Yang penting keluarga bersatu, bahagia, utuh selama-selamanya. Dari 'Billy Madison' sampai 'Just Go With It' yang dirilis awal tahun ini juga selalu membicarakan tentang betapa pentingnya keluarga. We get that. Masalahnya, untuk Jack and Jill, leluconnya sudah menyiksa duluan sebelum kita bisa menyerap “pesan moral” yang diutarakan oleh Sandler.
Oh, tentu saja sebelum menonton film-film Adam Sandler kita selalu tahu apa yang akan kita hadapi. Seorang pria dewasa yang bertingkah seperti anak kecil. Kadang kala berteriak-teriak kepada binatang. Ini lucu. Not so much untuk 'Jack and Jill'. Terutama semua adegan yang melibatkan Jill, Adam Sandler dengan dandanan yang begitu menyeramkan dan kelakuan yang lebih menyeramkan lagi. Jauh dari kata menghibur, saya malah ketakutan.
Oke, memang tidak fair untuk bilang bahwa semua leluconnya tidak lucu. Beberapa jokes memang lucu. Tapi itu semua dikeluarkan oleh Al Pacino, bukan Adam Sandler. Ya, Al Pacino yang pernah menembak semua orang dengan bergembira dalam 'Scarface'. Dia tampil luar biasa menjadi dirinya sendiri. Sekuensnya dengan Johnny Depp (walaupun penampilannya hanya beberapa menit, tapi Depp tetap mempesona) saat menonton pertandingan Lakers juga merupakan bagian paling lucu dalam film ini.
Sutradara Dennis Dugan yang tercatat sudah bekerja sama dengan Sandler sebanyak lima kali mestinya bisa melakukan lebih dari ini. Saya masih ingat tawa saya yang sangat keras ketika menonton 'You Don’t Mess With The Zohan'. Tapi itu tidak terjadi dengan 'Jack and Jill'. Ketika Anda menonton film komedi yang Al Pacino-nya lebih lucu dari Adam Sandler-nya, maka itu sudah menjadi bukti bahwa film komedi itu fail. Nggak hanya fail, tapi epic fail.
(mmu/mmu)