'Janda Kembang': Nasib Dituduh 'Biang Kerok'

Jakarta - 'Janda Kembang' berkisah tentang Selasih atau Asih (Luna Maya), perempuan cantik yang menjadi primadona di kampung Pulo Bantal. Meskipun warga pendatang, Asih menjadi idola pria-pria beristri karena parasnya yang cantik, seksi, dan bersuara merdu.

Untuk memenuhi kebutuhannya, Asih menjadi penyanyi di grup musik  Dodirama pimpinan Dodi (Ringgo Agus). Semenjak kehadiran Asih, job grup musik Dodi padat dan laku keras. Sang istri, Yuli Nada (Sarah Sechan) pun menjadi 'barang bekas' tergusur Asih sebagai penyanyi utama.

Hingga tiba waktunya musim Pilkades (pemilihan kepala desa). Asih pun menjadi penyanyi langganan untuk tampil di kampanye calon pilkades, Pak Dewa (Joe 'P-Project). Hal itu membuat Yuli geram melihat Asih yang mengambil alih posisinya sebagai penyanyi.

Yuli mulai memprovokasi ibu-ibu kampung Pulo Bantal untuk membenci Asih. Yuli pun memfitnah Asih sebagai pengambil hati suami orang. Namun siapakah Asih sebenarnya? Bagimana nasib Asih selanjutnya?

Film garapan Lakonde, murid Hanung Bramantyo memang memberikan nafas yang berbeda di tengah berjamurnya film horor dan komedi esek-esek. Sayangnya, Lakonde masih menyisipkan unsur seks di 'Janda Kembang'.

Pemilihan Luna Maya untuk memerankan karakter Asih memang sangat pas. Terlebih saat ini Luna salah satu perempuan yang digilain pria. Namun hal itu tidak ditunjang dengan kemampuan akting Luna. Penampilannya di film yang akan rilis 7 Mei itu tidak terlalu maksimal, masih kaku dan terkesan dibuat-buat.

Untung saja guyonan khas Ringgo Agus dan Sarah Sechan bisa menutupi kekurangan Luna. Anda akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal. Hanya saja alur ceritanya terasa lambat, sehingga membuat penonton agak jenuh.
(ebi/hkm)