Album 'American Teen' Khalid; Lagu Cinta Anak Muda dan Teknologi

Album 'American Teen' Khalid; Lagu Cinta Anak Muda dan Teknologi

Rendy Tsu - detikHot
Rabu, 05 Apr 2017 12:07 WIB
Foto: Dok. Ist
Jakarta - Banyak orang berkomentar, Khalid baru benar-benar menyedot perhatian setelah Kylie Jenner memposting video lip-sync lagu 'Location' miliknya di Snapchat. Saya tidak sepenuhnya sependapat.

Khalid memang harus berterima kasih kepada Kylie. Tapi tanpa Kylie sekalipun, saya merasakan kekuatan lagu 'Location' menunggu untuk viral, cepat atau lambat.

Lewat balik liriknya yang kasual ("Send me your location / let's focus on communication / Cause I just need a time and place to come through"), ia menyimpan keunikan.

RCA Records mengambil langkah pintar dengan langsung merilis album debut Khalid bertajuk 'American Teen'.

"We don't always say what we mean β€” it's the life of an American teen," ia bernyanyi dalam salah satu berjudul sama dengan albumnya. "My youth is the foundation of me living life as an American teen," prinsip dari seorang remaja yang baru saja lulus SMA.

Khalid Robinson tumbuh besar dari lingkungan militer, namun ibunya yang seorang penyanyi di army, memperkenalkan musik kepada Khalid sejak dini.

Profesi ibunya yang mengharuskan ia menghabiskan sebagian masa remajanya di dua benua; sebagian besar di Jerman, sebelum akhirnya pindah ke Watertown, New York lalu El-Paso, Texas, memberikan inspirasi bagi album ini kelak.

Dari 15 lagu yang tersaji, album American Teen mirip dengan seorang remaja dengan segudang problematika 'besar' generasi milenial; dari mencari kekebasan dalam 'Let's Go', hingga hal sepele seperti menyimpan nomor telepon cewek pada 'Saved' ('But I'll keep your number saved / Cause I hope one day you'll get the sense to call me').

Tapi yang benar-benar gamblang menggambarkannya ada pada nomor '8TEEN' tentang cinta pertama, menghisap ganja, peraturan ketat orang tua ("Damn, my car still smells like marijuana / My mom is gonna kill me") disatukan dalam satu baris lirik ("Let's do all the stupid sh*t that young kids do").

Di 'Another Sad Love Song' dan 'Cold Blooded', Khalid berusaha untuk menguraikan hubungan yang tidak bisa lagi berjalan. Ia curhat tentang perpisahan sambil setengah berharap kembali dalam lagu "Frank-Ocean- ish" berjudul 'Coaste'.

Semuanya dibungkus dalam bentuk pop R&B yang minimalis dan effortless. Lucunya, Khalid tidak menyanyi dengan menggebu-begu atau emosional, malah cenderung cuek (di beberapa bagian bahkan terdengar setengah teler seperti 'Young, Dumb & Broke'). Khalid, seorang remaja yang terdengar seperti remaja.

* Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia. (ken/ken)


Hide Ads