Panasnya Petualangan Sahara
Kamis, 21 Apr 2005 09:30 WIB

Jakarta - Selain pemandangan dan gambar yang indah, film Sahara juga menyajikan petualangan yang menghibur. Saat dirilis, film ini sanggup merajai box office. Adalah Dirk Pitt (Matthew McConaughey) seorang pemburu harta yang gemar akan tantangan. Bersama timnya dan teman dekatnya, Al Giordino (Steve Zahn), Dirk mengincar sebuah lokasi harta tersembunyi yang berisi koin berharga yang tersembunyi di sekitar gurun Sahara. Di tengah petualangannya, Dirk menyelamatkan dokter cantik Eva Rojas (Penelope Cruz) dari bahaya. Eva adalah dokter dari organisasi kesehatan dunia WHO yang tengah menyelidiki sebuah penyakit berbahaya yang menyebar di Afrika. Pertemuan yang tidak sengaja itu berlanjut sedemikian rupa sehingga Eva menjadi bagian dari tim Dirk. Tak hanya sekedar melaksanakan misi masing-masing tapi mereka juga terjebak dalam sebuah konspirasi pembuangan limbah yang membahayakan dunia. Itulah secuplik kisah Sahara, debut penyutradaraan film besar milik Breck Eisner, anak dari Michael Eisner pemilik perusahaan Disney. Sebelumnya Breck pernah mendapat Emmy Award untuk serial TV yang digarapnya "Taken". Walau cuplikan kisah film ini terkenal serius namun alurnya tak lepas dari adegan maupun dialog kocak yang menghibur. Seperti kata sang pemeran Matthew McConaughey ketika berkomentar tentang filmnya, "dalam cerita ini tidak ada hal yang benar-benar dianggap sangat serius."Seperti film-film action dan petualangan lainnya, pasti ada tokoh jagoan, tokoh pendukung sang jagoan, serta wanita cantik. Itu semua terpenuhi dalam film ini. Sehebat-hebatnya Dirk yang terkenal berani dan tangguh ia tak mungkin bisa menghadapi tantangan tanpa teman baiknya dari kecil, Al. Hubungan Dirk dan Al seakan menjadi nyawa dari berbagai petualangan yang dilakukan duo ini. Eva Rojas sebagai unsur wanita cantik pastinya juga tangguh dan semakin menghangatkan suasana. Berperan sebagai dokter, di awal adegan Penelope banyak menggunakan kacamata. Tapi ketika pertengahan film ia mulai berpetualang dan melakukan penelitian tentang virusnya, kacamata itu sepertinya ketinggalan entah dimana. Well, mungkin diawal film penonton sudah mendapat kesan yang cukup kalau Penelope adalah dokter handal yang pintar sehingga setengah ke belakang kacamata itu tak diperlukan lagi. Karakter yang sudah bisa ditebak, ending cerita yang sudah bisa dipastikan, dan cerita yang tak masuk akal memang seakan menjadi ciri beberapa film-film adventure ala Hollywood belakangan ini seperti Sahara. Namun demikian film yang diangkat dari novel karya Clive Cussler itu tetap sukses meraih tangga puncak box office di pekan pertama saat dirilisnya mengalahkan film drama komedi Fever Pitch yang dibintangi Drew Barrymore.Sebagai film dengan durasi cukup panjang, Sahara cukup menyenangkan untuk dinikmati. Tapi jangan lupa pesan Matthew McConaughey tadi, tidak ada yang dianggap sangat serius dalam film ini, termasuk menontonnya. (fta/)