https://hot.detik.com/music/3445040/honne-takjub-lihat-penggemarnya-di-indonesia
Padahal di tangga lagu musik dunia seperti Billboard, HONNE hanya bertahan di urutan ke-23 lewat single 'Good Together'. Itulah yang membuat saya mencoba meresensi debut album berjudul 'Warm On A Cold Night' yang dirilis tahun 2016 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari-hari yang baik dan buruk dari hubungan di tahun 2016", ringkas mereka tentang albumnya; sembari menyindir tentang hubungan modern lewat jejaring sosial yang lazim memilih pasangan dengan "swiping" jari ke kiri atau kanan.
"This next song's gonna keep you warm on a cold, cold night. So if you don't got a lover, just close your eyes. And listen, to Honne", kata suara penyiar di radio sebagai intro lagu 'Warm on A Cold Night'.
Musik mereka mengambil pengaruh dari soul 70-an/awal 80-an, funk dari Quincy Joes, bersama-sama menyenandungkan elektro R&B kontemporer milik James Blake atau Frank Ocean; menurut saya malah lebih terdengar dingin ketimbang menghangatkan, seperti flu yang mejangkit di musim hujan.
Album ini sebenarnya memiliki materi mandiri yang bagus jika didengarkan sendiri-sendiri, tapi terasa kebas jika ditelan semua langsung. Single 'Good Together' yang merayakan masa-masa bulan madu; salah satu penyakit mematikan dari debut mereka meski lagu ini (hampir) diberikan kepada artis lain.
'Coastal Love', mendengarnya begitu mudah bagai mengalir begitu saja, seperti suara ombak di awal lagu ini. Dan ajakan bercinta terang-terangan pada slow jam 'The Night'.
Pernahkan Anda bermimpi, kemudian bangun dan lupa semua tentang mimpi itu? HONNE menuliskan pengalaman itu lewat 'Out of My Control', masih berharap mengingat. I wish I could remember/ Exactly what it was like. Sebuah suara jernih wanita menjadi variasi yang menyegarkan di tengah synth elektronik dan vokal sintetik Andy yang mendominasi, saat HONNE mengajak Izzy Bizu (setelah pertemuan mereka lewat Twitter) untuk mengambil bagian fundamental tentang cinta terlarang di 'Someone Who Loves You'.
Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia. (mmu/mmu)