Elora, Pure Saturday
Kamis, 31 Mar 2005 12:27 WIB

Jakarta - Campuran album pertama dan kedua, begitu kesan pertama ketika mendengar "Elora" milik Pure Saturday. Buat pecinta band asal Bandung itu, album terbaru ini nggak boleh dilewatin. Setelah enam tahun vakum dari dapur rekaman, Pure Saturday band yang pernah kondang dengan hits "Kosong" dan "Coklat" itu kembali unjuk gigi. Dengan vokalis baru, Iyo (Satria) yang menggantikan posisi Suar vokalis lama yang kini sibuk berkarir, Pure Saturday tak banyak berubah secara musikalitas. Dominasi gitar elektrik dan vokal yang asyik tetap menjadi ciri khas Pure Saturday dalam album ini. Secara lirik, Pure Saturday juga masih banyak bermetafora seperti di album-album sebelumnya. Album dengan sampul abu-abu kehijauan ini memajang 10 lagu asli garapan Pure Saturday. Bahkan Suar yang kini tak tampil sebagai vokalis juga masih ikut serta sebagai penulis lirik di beberapa lagu dan backing vokal di lagu "Nyala" dan "Buka", serta mengisi akustik gitar di 3 lagu dalam album tersebut. Nama Elora yang menjadi judul dalam album ini diambil dari bahasa Latin yang artinya "Terang". Dengan simbol itu PS berharap bisa tetap eksis dan mendapat banyak titik terang dalam karir musik mereka. Sedikit kilas balik, Pure Saturday pertama muncul di Indonesia tahun 1999 dengan album "Pure Saturday". Mengangkat hits "Kosong" dan "Cokelat", PS langsung digemari oleh pecinta musik brit pop. Setelah album pertama di tahun 1995, 4 tahun kemudian PS kembali menelorkan album terbaru, "Utopia" yang berisi lagu-lagu seperti "Di Bangku Taman", "Bunga", dan "Labirin". Sayang setelah album ini nama PS bagai ditelan bumi. Karena sibuk dengan kegiatan masing-masing, PS pun ditinggalkan oleh personilnya. Kini dengan semangat baru mereka kembali menggarap karya-karya terbaiknya. Kumpulan lagu terbaru dibawah bendera Fast Forward Record kembali dirilis untuk menjawab tuntutan dari para penggemar Pure Saturday. (fta/)