Tahun ini, sambil merayakan 17 tahun karier mereka, Tegan and Sara merilis follow-up album berjudul 'Love You To Death' dengan resep sama; 10 kemilau karya synth-pop yang mengantarkan kiprah mereka menjadi lebih visioner (juga komersil).
Mereka memulainya dengan membawa kembali maestro dalam ranah synth-pop, Greg Kurstin (Adele, Sia, Ellie Goulding, Beck), sebagai produser tunggal. Bayang-bayang salah satu personel The Bird and The Bee ini sebetulnya sudah ada sejak era 'Heartthrob', dan dengan membawa kembali Kurstin bisa dibilang Tegan dan Sara, keduanya sedang bermain aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Tegan and Sara mendeskripsikan ikatan darah sebagai saudara kembar dalam piano-ballad '100x' atau 'White Knuckles' yang diciptakan Sara tentang arti kehidupannya jika ia dilahirkan tanpa Tegan. Hubungan yang awalnya romantis berujung pada penyesalan pada lagu 'That Girl' memberikan ruang lebih pada pop yang berputar di telinga. Sedangkan 'Faint of Heart' dengan sound piano 90-an dan beat yang legit mengingatkan pada Haim, yang sama-sama merupakan band kakak-beradik.
Tidak banyak perubahan signifikan dari 'Heartthrob' (2013). Setiap lagu di album 'Love You To Death' seperti bentuk aktualisasi diri yang vokal. Dengan materi pop yang segar serta terpoles dengan baik, secara keseluruhan ini album yang bagus, meski tanpa perubahan berarti.
Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.
(mmu/mmu)