"Make Me" merupakan single pertama yang bernuansa slow jam yang seksi, satu paket dengan video klipnya yang seolah-olah ingin memberikan bukti bahwa "tua bukan berarti membosankan". Di sini, Britney yang sudah melakukan berbagai polesan terhadap wajah dan tubuhnya tampil seksi bagaikan tidak pernah bertambah umur.
Sementara "Slumber Party" yang memiliki konten dewasa adalah satu lagi single slow jam yang memiliki sentuhan reggae. Di sini Spears menjual sensualitas secara all out, dari segi lirik dan cara bernyanyi yang penuh desahan seksi. "Man On The Moon" merupakan track pop yang membuatnya terdengar muda dengan tata musik yang apik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Do You Wanna Come Over" adalah sebuah track dance hingar bingar pengundang pesta yang dikombinasikan dengan aransemen yang renyah berkat sound gitar akustik yang mendominasi. Begitu juga dengan "Hard To Forget Ya" dan "Clumsy" yang ramai akan lapisan synth dan vokal yang bertumpuk-tumpuk. Tiga track ini bagaikan penanda bahwa Britney masih ingin bersenang-senang dengan maksimal.
Satu track yang cukup sukses di album Glory adalah "Just Luv Me" dan "Just Like Me" dengan segala elemen dance music yang penuh ambient mengawang ada namun ditata seminimal mungkin sehingga terdengar sensual dan bersahaja.
Britney memang sudah banyak berubah. Mendengarkan album Glory seperti mendengarkan Britney mengeluarkan sisi Janet Jackson yang ada pada dirinya. Banyak materi yang bagus dan fresh yang datang darinya. Tidak ada salahnya untuk mencintai Britney sekali lagi.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta. (mmu/mmu)











































