'7/27' - Fifth Harmony: Waktunya Memberi Impresi

Jakarta - Jalan karier Fifth Harmony semakin cemerlang saja. Sejak pertama mereka terbentuk, beberapa single-nya memang bisa dibilang memiliki racun dan dapat dikategorikan ‘layak masuk chart bergengsi’. Tapi “Miss Movin’ On” dan “Boss” hanya mampu bertengger di peringkat 40 ke atas. Begitupun “Sledgehammer” yang rasanya jauh lebih komersil dari dua yang sudah disebut tadi.

Namun ketika “Worth It” mengudara, single ini langsung dapat posisi manis di kursi nomor 12 chart Amerika Serikat dan di peringkat 9 chart Inggris. Lagu ini begitu beracunnya, sehingga menggema di segala belahan dunia.

Lalu di akhir Mei kemarin, dirilis album 7/27 yang mana merupakan tanggal pertama kali mereka terbentuk. Single andalan “Work From Home” beda dari single-single yang pernah mereka rilis sebelumnya. Lagu ini catchy, seksi, dewasa, misterius, tapi tetap fun. Lagu ini pun sukses membawa mereka bertengger di posisi 5 besar chart Amerika Serikat. “Work From Home” bahkan terdengar lebih baik dan lebih sensual dibandingkan “Work” milik Rihanna yang sering disandingkan (sebagai gurauan atau sebagai perbandingan karena sama-sama mengulang kata “work”) dengan lagu ini.

“That’s My Girl” sebagai single pembuka di 7/27 akan menyadarkan Anda bahwa Fifth Harmony bisa saja menjadi The Pussycat Dolls masa kini yang menggemakan semangat girl power dan menonjolkan karakteristik yang semakin matang sebagai grup pop perempuan. “The Life” bagaikan versi sequel dari “That’s My Girl” yang sama-sama memiliki refrain dengan beat menggema dan sedikit elemen EDM dalam porsi yang pas. Semua nyanyian, aksen-aksen, cengkok yang diteriakkan di lagu ini serba jitu.

“Write On Me” menjadi penyeimbang setelah 3 lagu pertama cukup meriah dan mencengangkan. Nuansa akustik tropis pada bagian intro berubah menjadi refrain yang akan mengajak Anda menyanyi, dengan sedikit nuansa gospel menyelip di dalamnya. Satu lagi track yang terdengar organik dan bernuansa summer adalah “Squeeze” dengan jentikan jari yang mempermanis lagu ini.

“I Lied” bukan favorit pribadi saya, namun lagu ini jelas memiliki materi yang bagus untuk masuk ke dalam chart dengan aransemen EDM dan moombahthon nan semarak. Nuansa yang hampir sama terdengar pada sebuah track berlirik rapuh “Scared of Happy”.

“All In My Head (Flex)” yang didaulat menjadi single kedua punya nuansa yang berbeda lagi. Beat medium yang renyah, dipadukan dengan kocokan gitar ala reggae di background dan suara tamu dari Fetty Wap menyempurnakan single ini. Sementara feel ’90-an ala Janet Jackson hadir di “Not That Kinda Girl” yang juga menampilkan Missy Elliott.

Banyak sekali variasi yang bisa Anda temukan di dalam album ini. Serba meriah dan penuh kejutan manis. Jika mengutip dari refrain lagu “All In My Head (Flex)” yaitu, “Flex.. Time to impress..” maka Fifth Harmony sukses memberikan impresi yang memukau.

Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.

(mmu/mmu)