Kita telah mengenal Gwen Stefani sebagai vokalis band yang superkeren dan selalu menjadi trend setter. Kita pun mengenal nama ini sebagai penyanyi solo yang berselera unik dengan penampilan yang selalu memanjakan mata. Lalu ada era ketika ia menjadi salah satu juri di sebuah kompetisi menyanyi yang terkenal, The Voice.
Kita pun telah mengikuti kisah cintanya. Dari hubungan asmaranya dengan bassist No Doubt Tony Kanal, hingga pernikahannya dengan Gavin Rossdale dari band alternative rock Bush yang membuahkan 3 orang anak yang nampaknya tenang tidak ada kendala.
Pada akhirnya pernikahannya kandas pada akhir 2015, dan tak lama kemudian, Gwen menambatkan hatinya pada Blake Shelton, koleganya sesama juri di The Voice.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan Ryan Seacrest pun ia mengatakan bahwa ia menulis lagu-lagu di album ini sebagai terapi terhadap apa yang dia rasakan ketika berjuang mengatasi berbagai perasaan yang berkecamuk di akhir pernikahannya dengan Rossdale.
Gwen pun bercerita bahwa perusahaan rekaman juga sebetulnya meragukan album ini. Mereka mengatakan bahwa album ini terlalu personal dan tidak ada orang yang bisa memiliki korelasi terhadapnya. Pihak label rekaman juga mengatakan pada Gwen bahwa mereka ragu lagu-lagu itu bisa diputar di radio. Walaupun begitu, Gwen tetap merilis album ini di pertengahan Maret lalu.
Namun, sayang sekali single pertama ‘Used To Love You’ tidak terasa powerful sebagai “a break-up song”. Kendati lagu ini begitu jujur liriknya, tapi tidak terdengar seperti sebuah hit single yang layak. Bahkan video klipnya pun terlihat seperti sangat low budget; hanya menampilkan wajah Gwen yang galau dan merenung di sepanjang lagu. Emosional untuk dirinya, namun kurang mengena bagi orang lain.
Single ‘Make Me Like You’ justru lebih menarik. Disinyalir berbicara mengenai cinta yang bersemi (dengan Blake Shelton tentunya), lagu ini lebih “hidup”, lebih ceria dan lebih catchy. Begitu juga dengan “You’re My Favorite” dan “Truth” yang serba berbinar-binar. ‘Misery’ adalah track elektropop yang cukup menarik, menampilkan chorus lantang ala Charli XCX, bercerita tentang proses meninggalkan kekasih lama untuk kekasih yang baru.
Gwen memberikan pengaruh hip hop pada track ‘Asking 4 It’ yang menghadirkan rapper Fetty Wap. Ini satu lagi lagu bertema cinta yang dikemas dalam balutan hip hop kekinian. Sementara ‘Rare’ sebagai track penutup memiliki aransemen elektropop yang menarik dan catchy, berpotensi menjadi hit berikutnya.
Memang betul bahwa ‘This Is What the Truth Feels Like’ terasa seperti album curhat dari lubuk hati terdalam dari seorang Gwen Stefani yang (biasanya) selalu terlihat seru dan ceria. Sebagian memang bukan materi komersil, namun ada beberapa yang memiliki potensi hit atau setidaknya cukup menarik untuk dinikmati sambil berkendara di Minggu sore.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.
(mmu/mmu)