'A Head Full of Dreams': Bersenang-senang ala Coldplay

'A Head Full of Dreams': Bersenang-senang ala Coldplay

Rendy Tsu - detikHot
Jumat, 11 Des 2015 13:00 WIB
A Head Full of Dreams: Bersenang-senang ala Coldplay
Jakarta - Banyak yang mengatakan bahwa Coldplay telah banyak berubah dalam kurun 15 tahun terakhir. Dari sebuah grup brit-rock sentimental yang terbentuk di meja billiard hingga menjadi salah satu band-entah-bergenre-apa terbesar di dunia. Saya cukup mengerti karena untuk band sebesar mereka, setiap album yang dirilis otomatis akan menanggung beban yang semakin besar. Apalagi, di tengah gempuran dominasi solois di tangga lagu dunia.

Namun di lain sisi, hal ini malah membuktikan bahwa Coldplay berani mengambil setiap risiko yang ada ketika mengeksplorasi sound dalam setiap album mereka. Dari album pemuja Oasis, berimajinasi dengan elektronik, atau sekedar mencipta album cengeng pasca patah hati dari sang mantan istri.

Pada album ketujuh ini, (bahkan yang disebut Chris sebagai yang β€˜terakhir’) β€˜A Head Full of Dreams’, Coldplay seakan meredakan rasa dahaga seluruh fans dengan memberikan album terceria, terbahagia, tertulus yang pernah mereka ciptakan. Dari segi mana pun, β€˜A Head Full of Dreams’ seperti kontradiksi dari β€˜Ghost Stories’; penuh euforia seperti yang tergambar jelas dari video klip single pertama β€˜Adventure of a Lifetime’ lewat tarian kera CGI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti judulnya, β€˜A Head Full of Dreams’ berisikan mimpi yang cukup ambisius, mengingat kehadiran pencetak bintang Top 40, Stargate yang diajak berduet dengan Rik Simpson (yang telah bekerja sama dengan Coldplay sejak album β€˜Viva la Vida or Death and All His Friends’, 2008). Juga, nama-nama pendukung yang tak kalah besar lainnya seperti Noel Gallagher yang memamerkan solo gitarnya dalam lagu β€˜Up&Up’ dan Beyonce pada lagu β€˜Hymn for The Weekend’.

Jika β€˜Drunk In Love’ milik Beyonce sukses berat, menambahkan backing vocal sang diva pada β€˜Hymn For The Weekend’ mungkin dipercaya Chris Martin dkk dapat menambah kadar β€˜memabukkan’ pada lagunya (β€œSo drink from me / drink from me / When I was so thirsty”). Lalu kehadiran sang mantan istri, Gwyneth Paltrow di β€˜Everglow’ menimbulkan selintas pertanyaan; apakah ini merupakan hadiah perpisahan ataukah permulaan hubungan yang baru?

Padahal, tanpa backing vocal-nya, β€˜Everglow’ sudah layak menjadi primadona pada album ini. Untungnya Chris dkk tidak lupa melontarkan perwujudan rasa syukur β€˜Amazing Day’ setelah berhasil melewati masa-masa buruk di album β€˜Ghost Stories’.
β€œDidn’t we have fun?” tanya Chris pada Tove Lo di lagu β€˜Fun’. Ya, mereka jelas sedang bersenang-senang kali ini.

Rendy TsuΒ (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.

(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads