'Supermodel' Foster the People: Refleksi yang Tak Buram Lagi

'Supermodel' Foster the People: Refleksi yang Tak Buram Lagi

- detikHot
Kamis, 17 Apr 2014 11:25 WIB
Supermodel Foster the People: Refleksi yang Tak Buram Lagi
Jakarta -

Meskipun fenomena 'Pumped Up Kicks' pada 2011 lalu tak terbantahkan masih membekas hingga saat ini, Mark Foster dan dua personel Foster the People lainnya, Cubbie Fink serta Mark Pontius, buru-buru melakukan introspeksi lewat 'Supermodel'. Inilah album kedua mereka yang jauh berbeda dibandingkan rilisan debut 'Torches' (2011).
Β 
Semua berawal dari musim panas di Maroko pada 2012 hingga proses rekaman semalam suntuk di London dan Malibu. 'Supermodel' menggambarkan pengalaman emosional Foster the People pasca 'Torches' yang belum didengar orang lain. Mereka tetap bekerja sama dengan Paul Epworth, produser Adele yang menangani album '21' --Album of the Year Grammy 2012. Paul pula otak di balik 'Torches'.

Mark Foster, si pentolan band, menyebut album ini sebagai bentuk "kemarahan", sisi lain kapitalisme dan efek negatif dari konsumerisme. Di 'Torches', Mark Foster dan kawan-kawan terlalu naif untuk menonjolkan idealismenya dan terlalu muda untuk menghadapi segala tetek bengek industri. Tapi, kini mereka sudah jauh lebih siap. Bedanya, Mark Foster menuangkan beberapa referensi baru pada 'Supermodel' yang tidak muncul di 'Torches'. Apa itu? Rekaman-rekaman lama The Clash, The Kinks, David Bowie, hingga referensi baru seperti Vampire Weekend dan world music dari benua Afrika.
Β 
Dari dance-rock-electronic yang membuat Anda bergetar berubah menjadi kumpulan suara organik dengan sound gitar mendominasi dan afro-beat yang cukup mengejutkan, nomor pembuka 'Are You What You Want To Be?' setidaknya masih bisa membuat Anda bergoyang. Banyak ulasan yang mengatakan bahwa lagu ini mirip musik Vampire Weekend. Ya, saya setuju.

Tapi, Anda akan menemukan bahwa judul kedua 'Ask Yourself' adalah tipikal yang jarang Anda temukan pada 'Torches'; alur yang dijaga oleh ritme gitar akustik dan progresi syncopation pada drum. Serupa dengan 'Nevermind', memang tidak ada hubungannya dengan Nirvana, tapi lagu yang memiliki suara gitar berirama Amerika Latin ini menyimpan attitude drum Dave Grohl, ganas namun rapi.
Β 
Tidak bermaksud elektis, tapi 'Coming of Age' adalah salah satu yang terbaik; memberikan porsi pas antara sentuhan 'Torches' namun juga memiliki khas mewakili 'Supermodel'. Tidak heran jika lagu ini dipilih sebagai single unggulan. 'Psedologia Fantastica' menyimpan unsur shoegazing yang membawa Anda masuk lebih jauh ke dalam otak Foster yang sedikit sinting. 'Best Friend' atau saya menyebutnya 'Pumped Up Kicks 2.0' adalah persembahan bagi Anda yang masih mengharapkan rasa 'Torches'. Sedangkan rekomendasi terakhir berjudul 'Goats In Trees' dan 'Fire Escape' adalah bukti pendewasaan Foster the People.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam suatu wawancara, Mark Foster mengatakan bahwa ia melihat visi untuk 'Torches' melalui sepotong kaca buram. Tidak salah, tapi tidak merefleksikan apa yang ingin diperbuat Foster the People sebenarnya. Pada 'Supermodel', gambaran menjadi lebih jelas dari apa yang ia miliki di kepalanya. Setidaknya itulah yang kita tahu saat ini, terlepas Anda akan suka atau tidak albumnya.
Β 
Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Music Publicist salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.

(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads