'Blurred Lines': Robin Thicke Menjual Sensualitas (Lagi)

'Blurred Lines': Robin Thicke Menjual Sensualitas (Lagi)

- detikHot
Jumat, 23 Agu 2013 16:14 WIB
Jakarta - Tidak mudah menjadi Robin Thicke. Setelah 2 album terakhir, yakni 4 tahun sejak album 'Sex Theraphy' (2009) dan kegagalan menyakitkan album 'Love After War' (2011), ia harus bereksperimen lebih keras untuk album selanjutnya. Namun, setelah 10 tahun sejak debut albumnya, Robin Thicke akhirnya berhasil merajai tangga album Billboard 200 dengan album ke-6 'Blurred Lines'. Apa rahasia dari album ini?

Maret 2013, Robin Thicke mengejutkan dunia dengan merilis video klip single 'Blurred Lines', yang menampilkan 3 model setengah telanjang menari-nari dan berjalan ke sana ke mari. Tentu saja, setelah 1 minggu, Youtube menarik kembali video klip tersebut karena dinilai terlalu vulgar. Tapi, hal itu membuahkan hasil karena mencatatkan 'Blurred Lines' sebagai Robin Thicke’s most succesful song, setelah berhasil meraih posisi nomor satu di chart Billboard Hot 100.

Lantas apakah album ini memang pantas dinilai sebagai album terbaik Robin Thicke, atau hanya berhasil lantaran menjual sensualitas seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya di 'Sex Theraphy'?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat album ini, Robin Thicke sepertinya memang semakin mengukuhkan diri sebagai penghibur nomor wahid. Ia tidak melulu bermain-main dalam ranah jiwa (baca: soul) namun mengambil scene funk, hiphop bahkan disco yang membuat setiap sudut album ini terlihat menyenangkan. Tanpa sengaja, saya membandingkannya dengan album Justin Timberlake 'The 20/20 Experience'. Lagu 'Take It Easy On Me' akan mengatakan alasannya kepada Anda.

Tidak hanya Timberlake, Robin juga seperti menantang Daft Punk dengan lagu disco-funk 'Oh La La'. Ada juga 'Give It 2 U' yang hadir bersama Kendrick Lamar untuk membuat lagu terasa lebih hip-hop. Lagu ini menyusul 'Blurred Lines' sebagai salah satu single utama album ini. Walaupun, tampak seperti keputusan yang salah.

'Ain’t No Hat For That' dan 'Get In My Way' dibentuk dalam irama funky dan vokal seksi. Bahkan loop-loop electronic dance dalam 'Feel Good' hingga nostalgia kembali ke tahun 70-an dalam lagu 'Good Life' membuat pilihan di album ini tampak lebih beragam. Namun, bagi yang rindu Robin Thicke dengan akar soul-nya, lagu 'For The Rest of My Life' akan menjadi pemuas dahaga yang paling tepat.

Tentu saja, yang menjadi primadona tetaplah 'Blurred Lines'. Lagu ini menampilkan kolaborasi dengan T.I. dan Pharrel Williams. Walaupun lagu ini banyak menuai kritik lantaran dinilai terlalu 'liar' dan 'cabul', dan dikhawatirkan menimbulkan dampak yang buruk bagi remaja (misalnya melakukan pemerkosaan), lagu ini tetap dirilis di Amerika Serikat dan Kanada. Robin bernar. "But you’re an animal, baby it’s in your nature. Just let me liberate you”, berhasil menjadikan lagu ini sebagai raja di tangga lagu dunia.

Terlepas dari segala sensualitas yang ada, saya menobatkan 'Blurred Lines' sebagai The Most Sexiest Album in This Year. 'Blurred Lines' adalah album dansa yang impresif, lebih menyenangkan dibandingkan album Robin sebelumnya. Album ini juga terdengar lebih segar dibandingkan umur Robin sendiri. Kembali ke pertanyaan, apakah ia menjual sensualitas (lagi) untuk album ini, tentu saja jawabannya ya. Tapi, apakah 'Blurred Lines' merupakan album terbaik Robin Thicke, saya kira jawabannya juga ya, bukan?

Rendy Tsu (@rendytsu) music director radio, album reviewer dan music editor.


(mmu/mmu)

Hide Ads