'The Big Roar': Auman Menggetarkan The Joy Formidable

Jakarta - Kapan terakhir kali Anda mendengarkan band alternative rock bervokalis perempuan yang benar-benar menorehkan kesan yang lekat, dan membuat telinga Anda selalu merindu?

Pada 90-an mungkin kita banyak menemukan band-band bervokalis perempuan yang keren dan bertaring, macam The Breeders, L7, Hole, Veruca Salt, Throwing Muses. Atau, yang manis-manis seperti Belly dan Juliana Hatfield. Semenjak era tersebut pudar, jarang sekali saya menemukan band-band sejenis yang benar-benar keren dan menohok.

Namun, saya menemukan semacam reinkarnasi dalam sebuah band asal North Wales, Inggris bernama The Joy Formidable. Walaupun hanya ada satu perempuan di band ini namun karakternya sangat menonjol. Band berisi tiga orang personel ini digawangi oleh Ritzy Bryan (gitar/vokal) dan Rhydian Dafydd (bass) yang merupakan teman main sejak kecil.

Dulu mereka berdua membentuk band bernama Sidecar Kisses. Lalu mereka hengkang dari band tersebut, dan mengajak seorang drummer bernama Matt Thomas. Si pirang Ritzy adalah seorang vokalis dan gitaris yang fasih sekali menjalarkan jari-jarinya di fret-fret gitar elektrik, dengan nyanyiannya yang terdengar lugu namun lantang.

Lagu-lagu The Joy Formidable dalam album debut 'The Big Roar' sebagian besar berkarakter lugu (berkat suara Ritzy), dengan musik yang sungguh padat, terutama pada departmen drum yang banyak sekali memberikan kontribusi, salah satunya pada track 'I Don’t Want To See You Like This' dan 'Cradle'.

Beberapa lagunya sangat anthemic, seperti 'Whirring' dengan pola drum yang terdengar seperti march pada bagian song, dan distorsi padat berbau shoegaze di bagian reffrain dan outro yang panjang dan bergejolak. Di satu sisi lagu ini sungguh menggetarkan jiwa, tapi di sisi lain terdengar sangat catchy.

'Austere' juga merupakan track yang patut disimak, seperti mendengarkan perkawinan silang antara Belly dan The Breeders, feminin sekaligus maskulin dan gahar. Sementara track bertempo medium 'A Heavy Abacus' tak mau kalah dengan track yang lain, menghadirkan dentuman drum dan distorsi menyalak secara bersamaan sehingga terdengar menggelegar.

Jika mendengarkan album ini ternyata belum cukup menggugah Anda untuk menjadikan The Joy Formidable salah satu nama baru di antara rentetan band favorit Anda, silakan renungkan sejenak sembari melihat-lihat video-video live mereka di Youtube. Rekomendasi saya adalah ketika mereka tampil di Lollapalooza 2011, di mana mereka bermain dengan rapi dan ciamik.

Setelah menonton dan mendengarkan, bohong rasanya kalau nama mereka tidak juga tercatat di daftar band favorit Anda saat ini.

(mmu/mmu)