Photograph: Album Potret Kegalauan The Milo

Jakarta - Satu lagi album opsi teman galau hadir. 'Photograph' diciptakan band asal Bandung, The Milo untuk mengumpulkan foto-foto jepretan kegalauan di sekitar mereka.

Tahun 2003 lalu The Milo sempat merilis album perdana bertajuk 'Let Me Begin'. Nama mereka terus menggaung sejak itu. Tahun berganti, The Milo tak kunjung menajamkan kukunya lagi dengan karya-karya shoegaze mereka.

Akhirnya penantian pun berujung. Band yang digawangi Upik (gitar), Ajie Gergaji (gitar, vokal), Suki (bass), Hendi Unyil (kibord, synthe) dan Budi Cilsen (drum) itu resmi merilis album 'Photograph' di awal 2011. Delapan lagu bernuansa misterius mereka kemas dengan ciamik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibuka dengan 'Stethoscope'. Tanpa lirik, tanpa penyanyi, hanya cerita yang digambarkan dengan distorsi yang memainkan emosi pendengar. Seperti seorang peri cantik yang membiarkan selendangnya melambai-lambai tertiup angin. Menghanyutkan tapi cukup membuat Anda tersadar.

Di lagu 'For All the Dream that Wings Could Fly' mereka mengajak vokalis perempuan Maradilla Syachridar berduet. Kegalauan makin merasuk. Bukan nada-nada melankolis yang mereka suguhkan, tapi alunan menjerat. 'Get Into Your Mind' berusaha untuk menembus pikiran Anda.

'Dont Worry for Being Alone' jadi lagu penyemangat di album ini. Tapi bukan berarti Anda bisa berjingkrak karenanya. Liiriknya sangat singkat.

Lights guide you through the emptiness
There’s something you could found
In the dark.

The beat that you can feel inside
And it won’t make you sad
You will know.

Don’t Worry For Being Alone.

'Daun dan Ranting Menuju Surga' bisa jadi salah satu lagu yang bisa langsung akrab di telinga Anda. Dan album pun diakhiri dengan lagu 'Apart' yang diiringi petikan gitar akustik. Senandung patah hati yang manis.

Tracklist album 'Photograph' The Milo: