Day 1, It's The Bboys From SMUN 78

Jakarta - Breakdance is back. Tahun 2005, breakdance booming lagi nih. Di berbagai SMU, ekskul breakdance pun mulai bermunculan. Salah satunya para bboys alias breakers dari SMUN 78, Jakarta Barat.Trend hobi breakdance di SMUN 78, sebenarnya bukan baru mulai di tahun 2005 ini. Sewaktu breakdance booming di Indonesia tahun 2002 lalu, anak-anak SMU unggulan Jakarta Barat itu pun udah mulai ikutan menggelutinya.Di hari pertama My Zone, kita bakalan ngobrol sama beberapa anak breakdance SMUN 78 soal ekskul yang udah dimulai sejak tahun 2002 itu. Ada Oleg, Febri, Josua dan Dicky beberapa anak bboys SMUN 78 yang akan cerita lebih jauh soal olahraga ekstrim mereka.Bermula dari beberapa anak ekskul drama yang punya hobi breakdance, gabung sama beberapa anggota gank Buzz Bump (gank angkatan 2003 SMUN 78) yang juga berhobi sama. Mereka mulai latihan diam-diam karena ekskul ini belum dapat izin resmi dari pihak sekolah. Tapi latihan backstreet ala orang pacaran itu nggak berlangsung lama, karena ekskul yang satu divisi sama ekskul modern dance ini akhirnya resmi disahkan di tahun 2003.Pada awal berdiri, gank breakdance SMUN 78 yang punya nama Invinit Munkyz itu sempat menuai kontroversi pihak sekolah. Breakdance dianggap sebagai ekskul brutal oleh beberapa guru. Alasan mereka, anak-anak yang ikut ekskul ini kebanyakan adalah anak-anak "nakal" nya SMUN 78."Bahkan ada guru yang sempat bilang, mendingan anak-anak yang nakal kumpulin aja di breakdance, ujar Oleg, cowok berkacamata yang ikutan ekskul breakdance sejak tahun 2004 lalu.Untungnya mulai tahun 2005 ini, anggapan eskul breakdance sebagai ekskul brutal mulai sedikit bergeser karena beberapa prestasi yang udah di raih. Invinit Munkyz tercatat pernah meraih juara pertama dalam Budi Mulya Cup dan juara dua Baskom SMUN 68."Kita juga pernah dua kali ikut ground zero, event hip hop yang lumayan bergengsi. Pertama kali ikut kita memang nggak menang. Tapi waktu ikut kedua kalinya, kita juara dua kategori kelompok," tutur Josua dengan nada bangga.Biar prestasi makin banyak, bboys SMUN 78 rajin banget latihan. Bareng pelatih mereka yang bernama Budi, Invinit Munkyz latihan tiga kali dalam seminggu."Dulu latihannya hari Rabu-Jumat sama pelatih kita yang namanya Arab. Dia anak Jakarta Breaking Dance. Tapi karena Arab sibuk dengan kerjaannya dia akhirnya vakum dan digantiin sama Budi. Latihannya juga jadi berubah setiap Senin, Rabu, Sabtu," cerita Oleg.Selain pergantian pelatih dan hari latihan, gank breakdance SMUN 78 juga sempat ganti tempat latihan. Kalau dulu mereka punya tempat latihan khusus di musholla lama SMUN 78, sekarang mereka latihan di kelas I.F yang ada di lantai empat."Berhubung musala lamanya nggak bisa dipakai lagi, kita pindah ke kelas I.F, kelas yang paling luas di SMUN 78," imbuh Oleg lagi.Keempat bboys SMUN 78, mengakui kalau ekskul breakdance tergolong ekskul yang esktrim. Selain gerakan-gerakan yang sulit dilakukan, para bboy juga rentan cedera ketika melakukan geraka-gerakan sulit tersebut."Yang namanya kaki keseleo itu udah biasa," ujar keempatnya.Biarpun ekstrim, gank bboys SMUN 78 tetap semangat latihan. Apalagi ekskul mereka ini tergolong ekskul yang selalu ditunggu penampilannya setiap acara sekolah. Di beberapa event mereka juga sering kebagian untuk tampil unjuk kebolehan."Dulu kita sempat rutin ngisi acara Yayasan AIDS Indonesia (YAI)," cerita Josua, cowok kelas tiga yang jadi angkatan pertama Invinit Munkyz.Buat kalian yang punya niatan menggeluti breakdance, ada tiga syarat yng menurut bboys SMUN 78 harus dipunyai sebelum terjun sebagai breakers sejati."Pertama harus punya niat, kedua rasa ingin tahu dan terakhir nyali. Niat penting karena belajar breakdance butuh kesabaran. Untuk belajar satu gerakan aja paling nggak butuh satu bulan. Nyali penting juga karena gerakan-gerakan breakdance lumayan susah," tutur Josua lagi.So guys, tertarikkah kalian? Kalau masih ragu baca dulu deh soal dunia breakdance lewat My Zone bareng bboys SMUN 78 selama empat hari kedepan. See u. (eny/)