'Idol' atau Bukan? WINNER Tegaskan Identitas di Industri Musik

Main Stage

'Idol' atau Bukan? WINNER Tegaskan Identitas di Industri Musik

Atmi Ahsani Yusron - detikHot
Selasa, 23 Feb 2016 11:14 WIB
Foto: YG Entertainment.
Jakarta - Benar-benar muda, berparas ganteng dan mampu menampilkan berbagai macam image ke hadapan publik. Tiga hal itu disebut The Vancouver Observer sebagai stereotip seorang 'idol' di belantika musik pop Korea.

Image 'idol' memang sudah lama jadi perbincangan hangat lebih-lebih di kalangan fans. Ketika semua orang memukul rata bintang KPop dengan sebutan 'idol', fans dari beberapa penyanyi (bahkan juga artisnya sendiri) justru menolak untuk menyebut diri mereka dengan sebutan demikian. Alasannya mungkin karena stereotip yang sudah lama berkembang di industri.

Seorang 'idol' dikekang oleh peraturan-peraturan yang kemudian jadi hal wajar seperti misalnya harus cantik/ganteng, punya ukuran tinggi badan tertentu, tidak boleh pacaran, tidak boleh terlalu gemuk, harus selalu tampil dengan make up, berbicara dengan manner tertentu dan sesuai perintah manajemen, tidak terlibat skandal dan banyak lagi. Dari sisi musik, Image 'idol' pun kemudian identik dengan sebuah grup yang hanya menyanyikan lagu yang diciptakan oleh orang lain. Jika dirangkum kalimat singkat: 'idol' adalah mereka yang melakukan sesuatu sesuai perintah manajemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak grup senior yang akhirnya tidak mau lagi identik dengan image dan konsep 'idol' ini. 4Minute misalnya belum lama ini menegaskan bahwa mereka sekarang lebih ingin dipandang sebagai grup musisi ketimbang 'idol'. Yang paling menonjol jelas adalah G-Dragon 'Bigbang' dan CL '2NE1' yang tidak lagi terikat dengan peraturan-peraturan di atas. Mereka lebih cuek dan memandang diri mereka sebagai seorang seniman.

Lalu bagaimana dengan WINNER?


Sejak debutnya di tahun 2014, grup YG Entertainment itu tak lepas dari label 'idol' walaupun konsep yang sudah lama ada di industri itu tidak mereka anut sepenuhnya. WINNER menciptakan lagu dan memproduseri album mereka sendiri. Hal yang ketika itu jarang terjadi di kalangan 'idol'.

"Mau dipungkiri seperti apa lagi, kami tidak bisa lari dari kenyataan bahwa kami adalah 'idol'," kata mereka dalam sebuah wawancara belum lama ini.

YGEntertainment terbukti tidak terlalu memaksa WINNER untuk menunjukkan sebuah konsep semau manajemen. Tetapi mereka dibebaskan untuk mencari warna musik mereka sendiri. Bahkan dari segi koreografi sendiri WINNER tak pernah begitu menonjol mengingat lagu-lagu andalan mereka tidak membutuhkan koreografi yang terlalu kompleks.

Bigbang jelas jadi role model buat WINNER. Bahkan bisa dikatakan Bigbang adalah role model untuk semua artis-artis YG Entertainmet yang debut setelah mereka. Meski begitu, WINNER tidak mempermasalahkan kalaupun mereka diberi label 'idol' ketimbang 'artist'.


Baca Juga: 'EXIT: E', Album Respek antar Member WINNER

"Walaupun kami punya banyak kelebihan yang tidak ada di kebanyakan grup 'idol', tapi itu bukan berarti kami bukan 'idol'. Ini fakta yang tak bisa dipungkiri. Walaupun kami lebih suka disebut penyanyi ketimbang 'idol'," tukas Kang Seung Yoon, sang leader grup.

Meski image 'idol' tak pernah terlalu baik di mata masyarakat, Mino mengakui bahwa sisi negatif itu juga berimbas ke WINNER dan tidak bisa dihindari. Apalagi mereka sudah melabeli diri mereka sebagai 'idol'.

"Tapi tetap saja, kami tidak ingin lari dari kenyataan bahwa kami adalah 'idol'," tegasnya lagi mengulang apa yang dikatakan Kang Seung Yoon.

"Kami sangat percaya diri dengan musik kami. Kami tidak terlalu terobsesi dengan label 'idol' atau 'artist'. Apapun julukannya, kalau masyarakat melihat musik dan penampilan kami dari sisi positif, itu sudah cukup buat kami," tandas Mino.

(ron/mmu)

Hide Ads