Bisa dikatakan, sejak awal berkarier di Yogyakarta sampai sekarang menjadi seorang solois, Pongki tidak pernah hilang dari peredaran industri musik Indonesia. Tak hanya bernyanyi di atas panggung, ia juga menjadi produser di belakang, termasuk penulis lagu untuk beberapa penyanyi.
Jika ingin dibandingkan dengan rekan-rekannya di Jikustik dahulu, tanpa berniat mengecilkan yang lainnya, jelas Pongki unggul sebagai seniman. Apabila beberapa musisi asal kota Gudeg berkumpul, mungkin dialah salah satu yang masih terus eksis.
Baca Juga: Dinginya Malam, Indahnya Bromo dan Merdunya Tulus Tutup Hari Pertama Jazz Gunung 2015
Kepada detikHOT beberapa waktu lalu, musisi yang kini berusia 36 tahun itu membagi kisah suksesnya. Sebagai pembuka, ia langsung memberikan formula sebuah kesuksesan tersebut.
"Buatku kesuksesan itu karena dua hal, ketika kesempatan bertemu dengan persiapan. Itu peluru bagi kita untuk bertempur," tutur Pongki.
"Tentu saja kreativitas juga menjadi yang penting. Saya bekerja sebagai musisi, kalau di situ saja sudah nggak kreatif mau jadi apa. Bukan bagus aja, tapi harus istimewa. Itu sudah nggak bisa nggak," sambungnya.
Pengalaman berharga lainnya pun bersiap disampaikan Pongki dalam workshop d'Preanuer yang juga didukung detikHOT. Workshop tersebut rencananya digelar pada Minggu, 14 Juni mendatang di Dyandra Convention Center, Surabaya.
(fk/tia)