.webp)
Aksi Musikal 19 November 2025 kembali menunjukkan bahwa panggung bisa menjadi medium perlawanan. Digelar tepat di depan Gedung KPK, kemarin, aksi ini memusatkan perhatian publik terhadap isu korupsi yang semakin marak terjadi.
Dalam Aksi Musikal 19 November 2025 terdapat beberapa nama figur yang hadir. Sukatani dan Chicco Jerikho menjadi motor utama suara perlawanan.
Energi aksi memuncak ketika Sukatani naik ke panggung dan membawakan lagu Gelap Gempita. Aransemen intens dan lirik penuh kritik menyayat jadi deklarasi perlawanan yang disambut gemuruh massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama, Chicco Jerikho maju mengambil alih panggung. Ia berorasi dengan tegas dan tak bertele-tele.
"Kebenaran tidak bisa dibungkam," tuturnya ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
Aksi ini sendiri dipimpin langsung oleh Anggy Umbara bersama musisi, ulama muda, dan aktor lintas generasi. Aksi Musikal 19 November 2025 dirancang menjadi wadah berekspresi publik untuk berani menentang korupsi.
"Generasi koruptor melahirkan generasi pembully," ujar si sutradara memberi konteks mengapa aksi ini digelar tepat di depan KPK.
Tak hanya Sukatani dan Chicco, aksi ini melibatkan Armia and The Shadows, Sinyo, ustaz muda Cholidi, dan Jonathan Latumahina selaku ayah dari David Ozora. Anggy juga menyebut aksi ini menjadi pembuka perhatian atas kasus David Ozora yang sempat viral pada 2023 lalu.
Menyusul tingginya perhatian publik, kasus itu kini diangkat ke layar lebar oleh Anggy Umbara. Film Ozora siap tayang pada 4 Desember 2025.
(mau/wes)
