Penyanyi muda Raissa Ramadhani mengaku menemukan buku harian peninggalan ibunya beberapa tahun setelah ibunya meninggal dunia. Hal ini tentu menjadi momen yang penuh emosi bagi Raissa.
"Lumayan campur aduk sih perasaanku. Di satu sisi aku takut larut dalam duka lagi kalau baca, tapi hati aku nggak bisa nahan, akhirnya aku baca buku itu. Ternyata aku nggak nyesel sama sekali, tulisan mama itu benar-benar ngebuktiin kalau mama adalah ibu terbaik buat aku yang tulus sekali sayang sama anak-anaknya," ujar Raissa.
Raissa mengungkapkan bahwa isi buku harian ibunya kurang lebih tentang perjuangannya sebagai seorang ibu di saat itu, dan tentang bagaimana seorang ibu ingin melakukan apapun untuk kebahagiaan anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mama itu perempuan yang kuat banget menjalani hidup dan segala cobaannya. Aku selalu berpikir, "kalau mama aku bisa, kenapa aku nggak? Toh aku selalu percaya Tuhan menjaga kita di setiap langkah kita," lanjutnya.
Raissa mengaku sangat bersyukur bisa menemukan buku harian ibunya. Buku harian itu menjadi tempat bersandar baginya, terutama saat ia merasa sedih atau tidak sanggup melalui sesuatu.
"Kalau lagi sedih atau ngerasa nggak sanggup melalui sesuatu, aku suka baca buku itu, karena banyak inspirasi yang aku dapat. Aku selalu teringat kata-kata mama, kalau aku harus kuat dan semangat menjalani hidup," ujar Raissa.
Baca juga: Cara Raissa Ramadhani Hadapi Kesedihannya |
Raissa berharap, kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain yang juga kehilangan orang yang dicintai. Ia percaya bahwa cinta dan kasih sayang dari orang yang telah tiada akan selalu ada.
"Aku percaya, cinta dan kasih sayang dari orang yang kita cintai akan selalu ada di hati kita. Mereka akan selalu menjadi bagian dari hidup kita," ujar Raissa.
Raissa sendiri telah sukses merilis beberapa lagu yang merepresentasikan perasaan banyak pendengar. Lagu-lagunya, seperti Seribu Pelukan dan Berpisah Lebih Indah, telah menembus jutaan streams di platform musik digital.
(dar/dar)