Lagu dengan lirik 'Giginya Ompong' sempat viral di TikTok dalam beberapa bulan terakhir. Lagu ini berjudul asli Cintamu Sepahit Topi Miring yang dibawakan oleh Jogja Hip Hop Foundation.
Meski baru viral, lagu ini sebetulnya sudah dirilis sejak tahun 2013. Lagu ini mengandung kata-kata yang kurang baik jika didengar anak-anak. Ada nama-nama minuman keras serta kebiasaan mabuk-mabukan.
Simak lirik lagu Giginya Ompong yang memiliki judul asli Cintamu Sepahit Topi Miring berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik Lagu Giginya Ompong (Cintamu Sepahit Topi Miring) dan Artinya
Berikut ini lirik lagu 'Giginya Ompong' (Cintamu Sepahit Topi Miring) yang berbahasa Jawa campur Indonesia. Pada kata yang berbahasa Jawa akan kita beri keterangan arti di dalam kurung.
Sengkuni leda-lede (Sengkuni bermalas-malasan)
Mimpin baris ngarep dhewe (memimpin barisan paling depan)
Eh barisane menggok (barisannya belok)
Sengkuni kok malah ndheprok (Sengkuni malah duduk di tanah)
Nong eh nong ji nong ro 4x
Senja di desa Baron
Matahari tenggelam di dalam kemaron
Lembu betina lari melompat-lompat
Dikejar-kejar anaknya yang kecil meloncat
Senja lucu dengan kasih sayang ibu dan anak
Langit senja mengandung sapi beranak
Terpesona Ranto melihat
Ia tertawa bergelak
Dan berubah jadi Ranto Gudel
Sang pelawak
Dadi Marmoyo
Di panggung ketoprak
Ranto Gudel meminum arak
Terendam di dalam ciu
Birahinya berubah jadi biru
Diajaknya Nyai Dasima bercinta
Dengan cinta sepahit Topi Miringnya
Layar dibuka turun hujan gembukan
Dewi Mlenuk jembuk datang
Membawa seguling roti cakwe
Marmoyo rebah terguling tidur
Di pangkuan Nyai Dasima
Yang sekeras ciu cangkol buah dadanya
Ke mana Ranto Gudel pergi
Panggung selalu harum dengan arak yang wangi
Di Sriwedari jadi petruk
Garengnya diajak mabuk
Bagongnya menggeloyor
Semar jualan ciu cangkol
Dengan terang lampu semprong
Pak Mloyo memukul kenong
Nong ji nong ro nong ji nong
Sengkuni leda-lede (Sengkuni bermalas-malasan)
Mimpin baris ngarep dhewe (memimpin barisan paling depan)
Eh barisane menggok (barisannya belok)
Sengkuni kok malah ndheprok (Sengkuni malah duduk di tanah)
Nong eh nong ji nong ro 4x
Giginya ompong menggerong
Ranto Gudel mendhem nyungsep (Ranto Gudel mabuk)
Thuyul gundhul ke sana sini mengempit gendul (tuyul gundul ke sana sini mengapit botol)
Gendruwo thela-thelo tampak loyo
Jrangkong jalannya miring-miring eh dhoyong (setan kerangka manusia berjalan miring)
Belum selesai menabuh
Nong ji nong ro
Pak Mloyo terguling ke Bengawan Solo
Dengan irama alunan nong ji nong ro
Pak Mloyo pulang jalannya geloyoran
Sengkuni leda-lede
Mimpin baris ngarep dhewe
Eh barisane menggok
Sengkuni kok malah ndheprok
Ranto Gudel meminum arak bekonang
Mengantar gadis pulang berdandan bidan
Roknya putih bajunya putih
Serba putih lebih daripada peri
Tiba di pinggir kali
Ranto Gudel diajak belok ke kiri
Dhemit elek a'u tenan
Ngumpat Ranto Gudel geram
Ia marah terendam arak bekonang
Hampir saja aku bercinta dengan setan
Cinta manusia seperti Umbul Beking
Dulu bening sekarang keruh
Ranto Gudel dengan empat istrinya
Tak pernah abadi cintanya
Sengkuni leda-lede
Mimpin baris ngarep dhewe
Eh barisane menggok
Sengkuni kok malah ndheprok
Nong eh nong ji nong ro
Memang enak jadi wedhus daripada manusia (Memang enak jadi kambing daripada manusia)
Bila mati dikubur di gundukan tanah
Kepalanya dikencingi wedhus yang merumput
Nasib manusia hanya sengsara
Oh mengapa kita mesti bersusah
Coba hiduplah seperti Ki Joko Lelur
Siangnya melamun meminum limun
Malam beranjak bangun minum berminum
Lapen ciu cangkol arak bekonang dituang
Botol cangkol dipasangnya setiap sudut rumah
Apa guna tuk takut tikus-tikus rupanya
Oh mengenang bayangan di masa tuanya
Ciu cangkol hanyalah spiritus tuk usir tikus
Padahal dulu ku meminumnya sampai mampus
Sengkuni leda-lede
Mimpin baris ngarep dhewe
Eh barisane menggok
Sengkuni kok malah ndheprok
Nong eh nong ji nong ro 4x
Sengkuni leda-lede
Mimpin baris ngarep dhewe
Eh barisane menggok
Sengkuni kok malah ndheprok
Nong eh nong ji nong ro 4x
Nah, itulah tadi lirik lagu 'Giginya Ompong' alias Cintamu Sepahit Topi Miring beserta arti bahasa Indonesianya, yang dibawakan oleh Jogja Hip Hop Foundation.
Lagu ini juga menceritakan beberapa tokoh, salah satunya Ranto Gudel yang merupakan pelawak kondang. Dia pernah menikah empat kali dan memiliki beberapa anak yang sukses di dunia kesenian, yaitu pelawak Mamiek Srimulat, maestro Didi Kempot, dan seniman Eko Gudel.
(bai/inf)