When she was just a girl, she expected the world. But it flew away from her reach, so she ran away in her sleep.
Sepenggal lirik Paradise kerap terdengar saat detikcom menunggu konser Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK). Lirik itu dilantunkan penggemar Coldplay sambil mencoba menghibur diri setelah 3 jam lebih menanti kehadiran Coldplay di panggung.
Antusiasme penggemar kala itu sangat luar biasa. Padahal, mereka yang ada di kategori Festival harus berdiri berjam-jam dan berdesakan demi mendapatkan momen terbaik.
Sesekali kami diberikan tontonan dari layar di panggung yang memperlihatkan 100 orang relawan. Mereka mengayuh sepeda, dan melompat-lompat untuk mendapatkan tenaga listrik yang nantinya akan disalurkan ke panggung utama Coldplay.
Pukul 21.00 WIB Coldplay naik ke panggung dan seketika langsung menghilangkan rasa pegal di kedua kaki. Apalagi saat lagu Higher Power dilantunkan untuk pembuka konser.
Chris Martin seperti biasa menggunakan kaus warna-warni yang ketat seraya memperlihatkan otot-ototnya. Ya, tak heran, memang itulah ciri khas sang vokalis di tiap panggungnya.
Penonton sontak langsung berteriak histeris. Mereka pun mengabadikan momen di ponsel yang terangkat tinggi ke langit-langit seperti sedang ada perlombaan mendokumentasikan Chris Martin cs dengan baik.
Chris Martin seperti pada panggung-panggung sebelumnya kerap berlarian ke sana-ke sini sambil lompat atau pun mengajak penonton bernyanyi. Penonton yang hadir dari usia di atas 50 sampai generasi milenial pun ikut berdendang.
Setelah Higher Power, kemudian Adventure of A Lifetime, Paradise, dan The Scientist pun digaungkan. Penonton makin histeris tak karuan.
"Assalamualaikum," sapa Chris Martin kepada penonton dan membuat mereka berteriak histeris di tiap sudut Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Gaya Coldplay di panggung kemudian tak melulu menunjukkan kualitas musik mereka. Tetapi, sang vokalis juga unjuk kebolehan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan fasih.
Apalagi saat Chris Martin melantunkan dua pantun lucu yang membuat penonton semakin girang bukan kepayang.
"Hari Selasa ujian fisika, giat belajar biar lulus. Apa kabar kota Jakarta, boleh dong pinjam seratus," ucap Chris Martin di panggung sambil memainkan pianonya.
Kemudian kini giliran Viva La Vida dan Hymn for The Weekend menghibur sebelum akhirnya Coldplay mengucapkan terima kasih kepada penonton dan pemerintah Indonesia yang sudah menerima mereka untuk konser di tengah isu pelarangannya.
Ucapan terima kasih yang diwakilkan Chris Martin kala itu membuat penonton kemudian memberikan semangat untuk Coldplay. Hasilnya, semangat mereka di panggung tak luntur dan lanjut memberikan penampilan terbaik lewat Everglow.
Kala itu sebelum menyanyikan Everglow, Chris Martin mencari sign yang dibuat penggemar. Ia mencari yang paling menarik di antara 80 ribu penonton dan hasilnya mendapatkan Rudi dan Airin sebagai penggemar untuk bernyanyi bersama di panggung.
Momen ini kerap dilakukan Coldplay pada tiap panggungnya sebelum sampai di Jakarta. Hal ini jadi bagian dari rangkaian konsep acara mereka.
Deretan lagu seperti In My Place, Yellow, People of The Pride, Clocks, Something Just Like This, My Universe, sampai A Sky Full of Star dilantunkan. Penonton seperti tak diberi waktu untuk bosan pada konser ini.
Energi Chris, Will, Phil, dan Guy di panggung juga seakan terus menerus bertambah. Mereka semakin malam justru semakin asyik menghibur di panggung besar dengan konsep yang penuh warna dan balutan lampu sorot keren.
"Ini pertama kalinya saya ke Jakarta, saya senang karena bisa terkoneksi langsung dengan 80 ribu penonton yang hadir di sini," tutur Chris Martin.
Seloroh serta pengalaman Chris Martin di Jakarta pun turut dibahas di panggung. Ia mengaku kesal dan hampir gila ketika merasakan kemacetan di Jakarta.
Ucapannya itu langsung disambut riuh oleh penonton yang hampir semua memiliki pengalaman serupa soal macet di Jakarta.
"Macet di Jakarta itu benar-benar sial dan membuat saya hampir gila. Kalian tidak sendiri, saya juga merasakannya," jelas Chris Martin sambil tertawa.
Lanjut pada aksi panggungnya, setelah menyanyikan lagu Spark dengan penuh penghayatan, Coldplay memberikan kejutan pada penonton dengan menghadirkan Maliq & D'essensials satu panggung.
Kala itu band asal Indonesia itu menyanyikan lagu hitsnya, Senja Teduh Pelita. Chris Martin cs pun memberikan tepuk tangan untuk mereka.
Namun sebelum itu, Coldplay seraya tengah berorasi menjelaskan bahwa mereka tak ingin ada penindasan terhadap sesama manusia. Mereka bahkan mengingatkan pada tiap orang untuk saling mengirimkan kasih dan cinta dengan cara masing-masing.
Humandkind, Fix You, dan Biutyful jadi tiga lagu terakhir yang dilantunkan Coldplay di panggung megah yang berdiri kokoh di tengah GBK itu. Namun sebelum itu Coldplay mengucapkan terima kasih dan pujian untuk masyarakat Indonesia.
"Terima kasih, nyanyian kalian semua masuk ke dalam hati saya," tutur Chris Martin.
Sebelum benar-benar menutup konsernya, Chris Martin kemudian berjanji akan kembali lagi ke Jakarta kelak. Janji itu kemudian menjadi ingatan yang akan tertanam di hati penggemar.
Sebab, bukan tanpa alasan. Penonton langsung bersorak sorai ketika mendengar janji sang pioner Coldplay itu.
"Terima kasih untuk Jakarta, saya sangat senang. Saya berjanji akan kembali lagi," teriak Chris Martin.
Tak ada encore yang biasa dikonsepkan musisi atau band saat konser. Biutyful sudah jadi lagu penutup dan tak ada tambahan.
Penonton pun mengerti dan serentak 'balik kanan' untuk keluar venue.
Namun sebelum itu kembang api yang begitu banyak muncul menghiasi atap GBK. Confetti yang ramah lingkungan juga berterbangan menghiasi langit-langit hingga sampai di kepala dan pundak penonton.
Meski tak mau berpisah dengan Coldplay, tetapi 80 ribu penonton mengerti dan paham bahwa Coldplay telah membayar penantian panjang penggemar khususnya di Indonesia lewat aksi panggung selama 2 jam.
Simak Video "Video Momen Coldplay-TWICE Manggung Bareng Bawakan 'WE PRAY' di Seoul"
(pig/wes)