.webp)
Grup musik Yanti Bersaudara sampai sekarang masih utuh dan mencoba kembali menghibur di Synchronize Fest tahun ini. Yani Hardjakusumah, Tina Hardjakusumah, dan Iin Parlina Hardjakusumah nantinya akan membawakan hits-hits musiknya yang terkenal di era 60an.
Iin Parlina yang sempat hadir di acara jumpa pers Synchronize Fest beberapa waktu lalu turut menceritakan perjalanan karier Yanti Bersaudara kala itu.
Sebagai anak bungsu, Iin sempat ditinggal kakak-kakaknya, Tina dan Yanti menikah. Kala itu Yanti Bersaudara mulai meninggalkan langkahnya di dunia musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena bingung dan tidak melakukan apa-apa lagi, Iin Parlina pun ikut sang kayak, Samsudin Hardjakusumah bersama bandnya, Bimbo untuk bernyanyi. Saat itu Iin mengaku hanya sebatas jadi bumbu dari penampilan Bimbo saja.
Selama bergabung dengan Bimbo, Iin Parlina yang merupakan satu-satunya personel perempuan merasa harus mengikuti kegiatan laki-laki yang ekstra cepat. Salah satunya dalam merias wajah.
"Karena perempuan sendiri jadi kalau dandan itu diburu-buruin," ujar Iin Parlina saat itu.
Kisah Iin Parlina bersama Bimbo tak hanya sampai situ saja. Iin dan Bimbo kala itu juga pernah manggung sana-sini untuk menghibur para tentara masa G30S PKI.
"Dulu kita zaman G30S PKI itu nyanyi untuk menghibur para tentara gitu, ABRI-ABRI. Dandan di pabrik gula jalan jauh panas, kipas-kipas gitu. Jadi kadang alis tuh kadang kemana satu lagi kemana," jelas Iin sambil tertawa mengingat masa-masa itu.
Perjuangan Yanti Bersaudara nyatanya tak sampai situ saja. Beberapa waktu lalu mereka mendapat royalti dari London.
Bukan tanpa sebab, rupanya salah satu lagunya dirilis ulang di sana dan mereka pun mendapat royalti yang setimpal.
"Kemarin tiba-tiba kita dapat royalti dari London. Ternyata Yanti Bersaudara masih hidup. Lagu kita terkenal di London," jelas Iin bangga.
(pig/dar)
