Teatrikal Batushka: Yesus Menangis di Panggung Hammersonic Festival 2023

Jakarta -

Para penggemar musik keras kembali berpesta di hari kedua Hammersonic Festival 2023, Minggu (19/3/2023). Berbeda dari hari pertamanya, kali ini, berbondong-bondong hammer heads atau penonton, mengerumuni kawasan festival.

Penampilan musik lebih meriah di lima panggung Hammersonic Festival 2023 sejak matahari tepat di atas kepala. Deadsquad yang berpesta bersama Pasukan Mati, membuka jalannya festival, bersama rangkaian penampil Indonesia lainnya seperti Muntah Kawat, Jeruji dan Straight Out.

Di gelaran kali ini, Hammersonic Festival memang lebih banyak mencampurkan varian musik yang tidak melulu metal. Paduan musik punk juga menghiasi jajaran penampilan, seperti di hari pertama ada Rocket Rockers, dan kali ini, tersaji Story of the Year, For Revenge serta dedengkot punk Amerika Serikat, Black Flag.

"Tahun ini gue coba ada Black Flag, Story of the Year, gue ingin kita sama-sama lah. Kita satu sub culture yang sama," ucap CEO Hammersonic Festival, Ravel, saat berbincang di Hammersonic Talks.

Cerahnya hari Minggu kemudian dipecahkan oleh pelantun hits Until the Day I Die, Story of the Year. Pada kesempatan ini, Story of the Year lebih banyak memainkan lagu-lagu dari album terbarunya Tear Me to Pieces. Kalau dibilang kecewa tentu tidak, hanya saja penonton sedikit kurang bersemangat untuk bernyanyi bersama.

Seiring dengan meredupnya matahari, penampil yang mengisi panggung Hammersonic Festival 2023 pun makin gelap. Unit black metal asal Polandia, Bathuska, menghadirkan ritual yang tak biasa di atas Panggung Hammer.

Bathuska, tidak hanya bernyanyi, tapi memberikan teatrikal bernuansa keagamaan ala Gereja Orthodox. Mereka menyalakan lilin sebagai pembuka, para personelnya muncul mengenakan jubah hitam lengkap dengan tudungnya.

Belum bernyanyi, mereka kemudian menyipratkan air-air ke arah penonton. Sampai yang paling mencengangkan, lukisan Yesus yang mengeluarkan air mata berdiri dipajang di atas panggung. Penampilan yang tak biasa, tapi di saat yang bersamaan juga terasa begitu metal.

Bos festival ini, Ravel, juga sempat mengatakan bahwa di antara puluhan penampil yang terlibat, Batushka yang punya permintaan riders nyentrik.

"Mereka minta tempat lilin dari gereja, cukup unik. Walaupun itu ya sebagai stage act performance aja. Di luar panggung mereka normal aja kayak orang biasa kok," jelas Ravel.