Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan adanya pemeriksaan lima orang pihak Berdendang Bergoyang Festival hari ini.
Lima orang tersebut termasuk panitia yang berjaga di bagian tiket hingga Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertugas di perhelatan itu.
"Hari ini kami memeriksa 5 orang dari pihak Berdendang Bergoyang, ada yang bagian ticketing dan termasuk hari ini kita cek (ambil keterangan) ke PMI," ujar Komarudin saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Kata Komarudin, alasan pemeriksaan PMI adalah untuk mencari tahu jumlah penonton yang pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
"Iya (pihak PMI) hari ini kami ambil keterangan karena memang ada beberapa penonton yang dilarikan ke rumah sakit," kata Komarudin melanjutkan.
Mengenai alasan beberapa penonton yang dilarikan ke rumah sakit, Komarudin mengatakan baru akan mendalami hal tersebut pada hari ini.
Sementara itu, menurut data yang diterima Komarudin, terdapat lebih dari 21 ribu penonton hadir di Istora Senayan pada acar Berdendang Bergoyang yang dilaksanakan pada 28 dan 29 Oktober 2022.
Padahal, kata Komarudin, jumlah tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah dimohonkan oleh penyelenggara Berdendang Bergoyang Festival.
"Dari surat permintaan yang dimohonkan ada 3 ribu, itu over capacity," kata Komarudin.
Komarudin kemudian mengungkapkan kapasitas jumlah kapasitas untuk hall Istora Senayan.
"8 ribu orang, tetapi kan itu sebagian ada yang dipakai untuk panggung (ketika Berdendang Bergoyang berlangsung)," ungkapnya.
Sebagai informasi, Berdendang Bergoyang Festival dijadwalkan awal mulanya pada 28 Oktober hingga 30 Oktober.
Tetapi, kepolisian mencabut perizinan perhelatan tersebut sehingga hari terakhir Berdendang Bergoyang ditiadakan.
Menurut pantauan detikcom, terjadi aksi saling dorong antar penonton dan petugas keamanan karena ingin masuk ke hall Istora Senayan. Kejadian ini terjadi pada hari kedua perayaan.
Simak Video 'Fakta Seputar Dicabutnya Izin Acara Berdendang Bergoyang Festival':
