Amerta merilis single baru berjudul Chevron. Band metal yang satu ini terakhir merilis lagu berjudul Bleeker pada 2020.
Chevron disebut mengusung semangat yang sama dari lagu sebelumnya, membawa musik metal keluar dari yang biasanya dengan komposisi garang. Amerta memperdengarkan emosi janggal sebuah komposisi metal lambat.
Lagu ini punya perasaan yang dalam, lebih gelap, moody dan begitu melankolia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara natural, keberagaman referensi menghasilkan Chevron. Ada sisi manis, namun tetap heavy. Neraka, tetapi dingin," kata Anida Sabrina Bajumi, pemain bas Amerta, Senin (24/10).
"Bicara soal referensi, itu hal yang abstrak. Yang pasti, kami merasa estetika kegelapan itu telah sejak lama tercantum dalam benak bawah sadar kami. Mereka selalu keluar begitu saja ketika dibutuhkan," sambung gitaris Amerta, Raja H. Panggabean.
Dengan dirilisnya Chevron, Amerta juga sekaligus mengenalkan formasi baru mereka. Band asal Jakarta ini kini diisi oleh Raja H Panggabean (gitar), Techa Aurelia (vokal), Auliya Akbar (drum), Anida Sabrina Bajumi (bas/vokal latar), dan Lody Andrian (penyintesis)
Dua personel baru resmi bergabung bersama mereka, yakni vokalis Techa Aurelia (Pelteras) dan penyintesis Lody Andrian (Fakecivil).
"Suara gue campuran feminin dan maskulin, mungkin terdengar androgini. Karakter seperti itu menyadarkan pendengar bahwa dalam kesuraman dan kesedihan, semua kegelapan yang kita lihat itu hanya bersumber dari kepala saja," beber Techa Aurelia.
(dar/dar)