.webp)
Pada 2021, Pamungkas pernah diduga melakukan plagiarisme untuk cover EP (Extended Play) atau mini albumnya, Solipsism 0.2.
Pamungkas saat itu ramai menjadi perbincangan publik karena diduga mencatut artwork dari seniman Baptisme Virot. Artwork itu ada pada kacamata yang digunakan Pamungkas di EP tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Pamungkas meminta maaf atas dugaan plagiarisme itu. Melalui akun Instagram label musiknya, @maspam.records, Pamungkas mengakui bahwa kesalahannya dan meminta maaf.
Dalam hal ini Pamungkas pun sudah menyelesaikan urusannya dengan pemilik artwork, Baptisme Virot. Pamungkas pun dengan tegas mengatakan sudah membeli hak cipta dari artwork tersebut.
"Kami sudah membeli hak ciptanya dan sekarang urusan sudah selesai. Aku mau berterima kasih kepadanya karena sudah sangat mengerti, terbuka, dan mudah diajak kerja sama. Aku sangat bersyukur," ujar Pamungkas saat itu.
Lebih lanjut, Pamungkas juga mengucapkan terima kasihnya kepada warganet yang senantiasa mengingatkan serta mendukungnya ketika masalah itu terjadi.
"Terima kasih banyak. Saya belajar sesuatu yang sangat berharga dari kejadian ini. Saya akan kembali fokus ke musik," lanjut Pamungkas.
Diketahui, saat isu plagiarisme itu muncul, Pamungkas pun sempat menurunkan sejumlah unggahan di media sosialnya yang memperlihatkan cover EP-nya itu.
Lalu sekarang, Pamungkas kembali dituding melakukan plagiarisme di lagu terbarunya, Birdy. Pamungkas dituding oleh salah seorang pegiat puisi, Hamzah Muhammad.
"Problem Pamungkas bukan musikalitas. Tapi mentalitas. Single terbarunya Birdy tidak menawarkan pembacaan ulang atas The Bluebird, Charles Bukowski. Birdy adalah parafrase yang buruk," ujar Hamzah pada cuitannya.
Pamungkas pun tak bereaksi setelah Hamzah Muhammad menyebutnya seorang plagiat hingga sekarang.
Namun, Pamungkas menegaskan, jawabannya atas tudingan plagiat ada pada album keempatnya yang akan rilis tak lama lagi.
(pig/dar)
