Mangkatnya Joey Jordison Sang Pendiri Slipknot

Namanya Nathan Jonas Jordison, tetapi orang-orang mengenalnya sebagai Joey Jordison. Pria itu lahir di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat pada 26 April 1975.

Pria itu kemudian bertumbuh di Waukee, salah satu kota di wilayah Iowa. Dirinya menghabiskan masa kecil dengan bermain basket di jalanan depan rumahnya. Ia bukan lah murid yang cemerlang di sekolah. Banyak orang yang menganggapnya sebagai bocah yang tertutup. Siapa sangka, di masa depan, kelak ia akan menjadi drummer papan atas.

Beranjak dewasa, dirinya mulai bermusik atas ajakan seorang teman yang menjumpainya ketika ia sedang bekerja. Dia pun menjadi penggebuk drum dari band bernama Pale Ones dan kemudian berganti nama menjadi Meld.

Joey Jordison membentuk Slipknot pada 1995. Masing-masing dari personel band itu memiliki nomor. Nomor #1 disematkan pada Joey Jordison.

Tak butuh waktu lama bagi Slipknot untuk mencuri perhatian. Tampilannya yang eksentrik dengan sembilan anggota yang selalu beraksi di panggung dengan topeng menyeramkan membuat band itu segera mencuri perhatian di kancah musik cadas. Album debut mereka diganjar dengan double-platinum pada 1999.

Rolling Stone mencatat bahwa Joey Jordison adalah motor yang menggerakan musik Slipknot. Gebugan drumnya menjadi favorit para penggemarnya. Di Slipknot, ia berperan penting untuk penulisan lagu-lagu band tersebut.

SYDNEY, AUSTRALIA - OCTOBER 26: Drummer Joey Jordison of heavy metal band Slipknot performs on stage in concert at Acer Arena on October 26, 2008 in Sydney, Australia. (Photo by Lisa Maree Williams/Getty Images) Foto: Getty Images/Lisa Maree Williams

Namun, tiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Joey Jordison memilih meninggalkan Slipknot pada 2013. Ia menyebut alasan pribadi sebagai penyebabnya.

Dalam acara Metal Hammer Golden Gods Awards 2016, Joey Jordison kemudian membagi alasan sebenarnya di balik keluarnya ia dari Slipknot.

"Saya memiliki penyakit mengerikan yang disebut transverse myelitis. Saya tidak bisa bermain (drum) lagi. Ini adalah bentuk dari multiple sclerosis yang menjadi musuh terburuk saya. Saya mendapati diri saya kembali, saya berolahraga di gym dan menjalani terapi untuk mengalahkannya," ujarnya dikutip dari NME.

Meski keluar dari Slipknot, Joey Jordison mengaku dirinya selalu mencintai band yang membesarkan namanya itu.

"Kami telah melalui banyak dalam hidup. Masing-masing dari mereka, aku berharap yang terbaik dan keberkahan. Apa yang kami ciptakan, di ruang bawah tanah di Des Moines, Iowa, tidak akan pernah bisa ditandingi. Itu adalah hal yang tidak terkalahkan, aku sungguh mencintai orang-orang itu (personel Slipknot)," katanya dikutip dari Loudwire.

LONDON - MAY 23: Joey Jordison of Slipknot signs copies of the new album "Vol 3: The Subliminal Verses" at Virgin Megastore, Oxford Street on May 23, 2004 in London. (Photo by Jo Hale/Getty Images) Foto: Getty Images/Jo Hale

Selain bermusik dengan Slipknot, ia juga pernah membentuk Scar the Martyr dan Vimic.

Seperti halnya kisah orang-orang yang meninggal dengan tenang dalam tidur, skenario itu yang juga terjadi pada Joey Jordison ketika ajal menjemputnya. Hal itu dikabarkan oleh keluarganya dalam sebuah keterangan tertulis.

"Kami dengan hati yang patah ingin mengabarkan bahwa Joey Jordison, seorang drummer yang produktif, musisi, dan seniman telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya pada 26 Juli 2021 di usia 46 tahun," tulis keluarga.

"Kematian Joey membuat hati kami terasa hampa dan meninggalkan kesedihan yang mendalam. Untuk mereka yang mengenal Joey, kalian pasti tahu kecerdasannya, pribadinya yang lembut, kebesaran hatinya dan cintanya pada keluarga dan musik," ungkap mereka lagi.

Bagaikan dirinya yang pamit lebih dulu dari Slipknot, sang penggebuk drum dan pendiri band pun mangkat lebih dulu dari dunia yang sementara ini. Kini dirinya telah tiada. Beristirahatlah dengan tenang, Joey Jordison!