Dunia Batas, Lagu Terindah yang Pernah Ditulis Pusakata

Dunia Batas, Lagu Terindah yang Pernah Ditulis Pusakata

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 21 Jan 2021 19:04 WIB
Pusakata
Foto: pung / dok. Pusakata
Jakarta -

Mohammad Istiqamah Djamad alias Is atau yang dikenal dengan nama panggung Pusakata mengeluarkan single kedua dari album Mesin Waktu 2020. Lagu itu berjudul Dunia Batas.

Dunia Batas dirilis tepat satu bulan setelah Doa Pagi Ini yang menjadi single pertama dari Mesin Waktu 2020 dikeluarkan pada Desember 2020 lalu.

Menurut siaran pers yang diterima detikcom pada Kamis (21/1/2021), Dunia Batas merupakan lagu yang membekas di hati Pusakata. "Dunia Batas dikatakan oleh mas Is sebagai lagu terindah yang pernah dirinya buat," tulis keterangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut mas Is, lagu ini tidak hanya sekadar bermain kata dan melodi saja. Mas Is berharap dengan dirilisnya Dunia Batas, para pendengar musiknya mampu menemukan harapan mereka masing-masing seperti dirinya yang juga telah dituntun untuk berjalan ke suatu harapan," sambung keterangan itu lagi.

Penggarapan Dunia Batas dibantu oleh sejumlah nama, yakni Adhitya Pratama pada bass dan Abdul Chaliq DP sebagai penata suara. Sedangkan isian synth dan loops dikerjakan oleh Adhitya Pratama dibantu oleh Abdul Chaliq.

ADVERTISEMENT

Pusakata sekaligus membuat video klip Dunia Batas yang dikerjakan oleh sutradara asal Bangkala, Deklestari. Ini merupakan kali kedua Pusakata bekerja sama dengan Deklestari. Sebelumnya, Deklestari juga menyutradarai video klip Cemas.

Saat merilis Doa Pagi Ini, Pusakata memang mengumumkan dirinya akan merilis satu single di setiap bulannya.

Mengenai Doa Pagi Ini, Pusakata mengatakan ada tiga unsur dalam lagu tersebut, yakni doa, rumah dan sepatu. "Rumah, tempat penuh energi baik dan tempat beristirahat. Doa, harapan berisi keinginan untuk mencari ketenangan hidup. Sepatu, sebuah gambar kecil dari mimpi seorang anak manusia, mimpi memakai sepatu bagus kesekolah dengan penuh semangat. Gambaran ini terinspirasi dari anak-anak pedalaman di Timur Indonesia," jelas Pusakata saat lagu itu dirilis.

Sebelumnya, Pusakata telah mengeluarkan album debutnya yang berjudul Dua Buku. Di dalam album tersebut, Pusakata merangkum perjalanannya sejak bersama bandnya terdahulu, Payung Teduh, berkeliling Indonesia untuk tur hingga akhirnya ia memutuskan hengkang dan pulang kampung.




(srs/aay)

Hide Ads