Pandemi COVID-19 turut berimbas pada seluruh dunia, termasuk Zimbabwe. Industri musik di sana pun ikut-ikutan terkena dampaknya dan membuat sejumlah tayangan televisi hingga radio kehilangan peminatnya.
Kesulitan ekonomi membuat banyak warga negaranya lebih memilih untuk membeli makanan daripada membayar ataupun membeli lagu secara fisik maupun online.
"Mereka lebih memilih membeli roti atau Zumbani (sejenis teh) pada masa sulit setelah COVID-19 ini," tutur salah seorang produser radio di Zimbabwe kepada Herald.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu ada seseorang yang dianggap mendapatkan durian runtuh dari kejadian ini, dia adalah Mark Ngwazi. Pria yang baru saja merilis album terbarunya pada November 2020 tersebut berhasil menjadikan single-nya sebagai lagu paling hits di negara tersebut.
![]() |
Lagunya yang bertajuk Taurai Madzoka itu berhasil mengantarkan dirinya untuk memuncaki tangga lagu di National FM yang mana sebelum-sebelumnya Mark hanya bisa meraih di bawah 15 besar saja.
Perjalanan karier musik Mark Ngwazi pun terbilang berliku-liku. Sebelumnya ia sempat bergabung dalam grup Njanja Express dan telah menghasilkan lima album. Namun dirinya ingin mencoba peruntungannya sebagai solo artis.
Ia pun mulai merilis album solonya namun tak mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat Zimbabwe. Akhir 2020 pun menjadi gerbang ketenaran untuknya usai lagu Taurai Madzoka berhasil merajai radio-radio Zimbabwe.
"Aku sangat bahagia bisa membuat lagu itu menjadi nomor satu karena jika kau melihat dari nomor 2 hingga 10 di isi oleh artis yang sangat terkenal," tuturnya pada media lokal, Nehanda Radio.
Musisi berusia 33 tahun itu pun berjanji untuk kembali merilis album bersama rekan-rekannya. Namun ia tak bisa memastikan kapan tanggal pastinya album itu dirilis dan menyebut hal itu akan menjadi kejutan bagi para fansnya.
"Moto kami adalah jangan percaya siapapun dan curigai semua orang," pungkas Mark Ngwazi.
(ass/dal)