Video klip tersebut berwarna hitam putih. Konsepnya terbilang sederhana. Usher terlihat bernyanyi dengan raut yang sendu.
Sejumlah foto yang menampilkan perjuangan dan diskriminasi kaum kulit hitam silih berganti menjadi latar dari video tersebut. Dalam salah satu bagian, ada foto Mathin Luther King Jr.
"Lagu ini terinspirasi dari keinginanku untuk mengajarkan pada anakku bahwa tidak apa-apa bagi seorang laki-laki untuk merasakan emosi secara mendalam, untuk menangis," ujarnya mengenai lagu tersebut dalam unggahannya di Instagram.
Keuntungan dari video klip tersebut akan disumbangkan oleh Usher pada organisasi non-profit Local Initiatives Support Corporation (LISC). Ia menargetkan donasi tersebut diserahkan pada bisnis kecil dan komunitas yang dimiliki oleh masyarakat berdarah Afrika-Amerika.
Dalam unggahannya di Instagram, Usher juga mengungkapkan kesedihannya akan kondisi rasialisme di Amerika Serikat. Keputusasaan yang ia rasakan melihat kondisi negaranya itu yang akhirnya mengilhami dirinya untuk merilis I Cry.
"Ketika aku mengurung diri selama pandemi dan menyaksikan George Floyd, pembantaian terus menerus pada laki-laki dan perempuan kulit hitam, demonstrasi dan peristiwa lainnya yang terjadi, aku menjadi sangat terhubung dengan rasa putus asa secara universal," jelasnya.
Baca juga: Daftar Lengkap Pemenang Grammy Awards 2020 |
"Aku menjadi sangat depresi memikirkan tentang anak-anak yang harus kehilangan ayahnya karena kebrutalan polisi, ketidakadilan sosial dan kekerasan: anak-anak perempuan dan perempuan juga," sambung dia.
Usher menambahkan, "Jadi aku kembali pada lagu ini dan menyadari (lagu) ini ditujukan untuk saat ini, jadi aku menyelesaikannya dan ini dia."
Video klip I Cry dirilis bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli 2020 lalu. Lagu itu pertama kali dibagikan Usher pada konser amal Global Goal: Unite for Our Future pada 27 Juni 2020.
(srs/dar)