Lagu tersebut bertutur mengenai pandangan Sal Priadi terhadap kehidupan berumah tangga. Penyanyi kelahiran 30 April 1992 itu mencoba menganalogikan hubungan pasca pernikahan dengan perjalanan mengarungi lautan.
"Karena namanya kan juga bahtera rumah tangga, bahtera itu kan kapal. Kira-kira menggambarkan soal itu (kehidupan rumah tangga)," ungkap Sal Priadi dalam telepon video pada detikcom, baru-baru ini.
Ketika memilih judul untuk lagunya, Sal Priadi terinspirasi dari nama anak temannya yang bernama Irama Lautan Teduh.
"Jadi suatu hari gue main ke rumah teman gue dan dia punya anak namanya Irama Lautan Teduh, gue pikir bagus banget namanya. Gue ingin suatu hari gue bikin lagu dengan nama itu. Akhirnya setelah gue menikah, gue bikin lagu ini," cerita Sal.
Musisi asal Malang itu kemudian mengungkapkan alasannya mengganti ejaan Laut dengan huruf o menjadi Laot pada judul lagunya.
Menurut Sal, ide itu datang ketika dirinya berkunjung ke Aceh. "Di situ gue melihat ada plang bertuliskan kata Angkatan Laot, gue rasa ini rasanya Melayu banget, gue ingin memang ada rasa Melayunya," ungkap dia.
Baca juga: 'Behati' Jadi Album Perdana Sal Priadi |
Irama Laot Teduh merupakan lagu pertama yang dirilis Sal Priadi sebagai single dari mini album Kumpulan Lagu Cinta (Seri Pertama).
Mini album tersebut akan menjadi karya dari Sal dengan warna berbeda dari album Berhati yang dirilisnya di awal tahun.
"Album Berhati yang gue rilis di awal tahun konsepnya memang teatrikal, jadi ketika merilis album itu gue membayangkan ketika gue tampil bakal bagaimana. Sedangkan Kumpulan Lagu Cinta ini gue ingin punya tempat dimana gue bisa menulis lagu apa saja," jelas Sal.
"Gue ingin menulis lagu yang nggak perlu ada konsepnya gimana, yang mana kebetulan isinya memang lagu-lagu cinta," sambung dia.
(srs/dar)