Mata Pencaharian Macet Selama Pandemi, Pedangdut Rembang Ngamen di Jalan

Mata Pencaharian Macet Selama Pandemi, Pedangdut Rembang Ngamen di Jalan

Arif Syaefudin - detikHot
Kamis, 18 Jun 2020 15:40 WIB
Pasdendang
Pasdendang. Foto: Arif Syaefudin
Jawa Tengah - Para pelaku pentas dangdut yang tergabung dalam Paguyuban Seniman dan Pekerja Musik Dangdut Rembang (Pasdendang) nekad mengamen di sejumlah titik di wilayah Rembang, Kamis (18/6/2020).

Ketua Pasdendang, Edi Mulyono mengatakan, ada sebanyak puluhan pegiat dangdut mulai dari musisi, vokalis, MC, bahkan pelaku usaha panggung dan sound system yang ikut dalam kegiatan tersebut. Dibagi ke sebanyak 4 lokasi berbeda, yakni TPI Tasikagung, Pasar kota Rembang, persimpangan jalan Kartini, dan persimpangan tugu Adipura Rembang.

"Jadi personil kami bagi ke 4 lokasi berbeda. Mereka mengamen, tujuannya untuk menggalang dana dari masyarakat," jelas Edi kepada wartawan di sela kegiatan.

Edi menyebut, dana yang terkumpul dari hasil mengamen, sebagian akan diberikan kepada Pemkab Rembang untuk menyumbang penanganan pencegahan COVID-19 di Kabupaten Rembang. Sisanya, untuk biaya transportasi para pegiat yang ikut.

"Sedapatnya berapa, akan kami serahkan kepada Pemerintah, dan juga kami bagikan kepada para pelaku seni khususnya dangdut ini yang terdampak akibat COVID-19. Sebab, selama pandemi ini, 3 bulan benar-benar menganggur," imbuhnya.

Sementara sekretaris Pasdendang, Hadi Nurwanto berharap agar segera muncul regulasi yang diterbitkan Pemerintah setempat khusus para pekerja seni hiburan. Menurutnya, regulasi tersebut yang bisa dijadikan acuan, agar segera dapat mencari nafkah lagi.

"Kami benar-benar tidak punya mata pencaharian saat ini. Agar Pemerintah ini segera memberikan kejelasan terhadap nasib kami ini. Melalui regulasi, diatur bagaimana batas jam manggung, pemakaian sound, bermasker, jaga jarak, kami siap kok. Kami tidak butuh bantuan, yang penting kita bisa segera kerja," paparnya.

Elvy, salah seorang biduan dangdut mengaku, lumrahnya pada bulan Syawal seperti saat ini dalam sehari biasanya manggung di 3 sampai 4 lokasi sekaligus. Namun, akibat pandemi, selama 3 bulan terakhir ia hanya menganggur di rumah.

"Nggak ada aktivitas, padahal biasanya kalau bulan-bulan seperti ini jadwal manggung padat sekali. Semoga dengan kegiatan ini bisa menyadarkan Pemerintah, agar kami dapat kejelasan biar bisa bekerja lagi," katanya.


(sip/srs)

Hide Ads