Menilik Protokol yang Disiapkan Promotor Konser dalam Fase Normal Baru

Menilik Protokol yang Disiapkan Promotor Konser dalam Fase Normal Baru

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 07 Jun 2020 16:45 WIB
Ilustrasi Penonton Konser Musik di Konser The Chainsmokers di Jakarta.
Foto: Hanif Hawari
Jakarta -

Konser musik memang mungkin saja berlangsung apabila fase normal yang baru telah dimulai. Hanya saja, protokol kesehatan tentunya menjadi satu hal yang harus diperhatikan.

Bahkan Dino Hamid dari Berlian Entertainment mengatakan, di masa normal baru nanti, protokol kesehatan yang dipatuhi menjadi lebih penting untuk dipikirkan ketimbang konten pemasaran.

"Tentunya event yang kami adakan jangan sampai jadi epicentrum baru. Jadi safety procedure jadi yang utama, jadi yang nomor satu. Kalau dulu konten yang dibahas, kalau sekarang protokoler harus jadi pembahasan lebih daripada siapa artisnya," terang Dino.

Wendi Putranto dari M Bloc Space mengatakan dirinya telah merumuskan protokol kesehatan yang akan diberlakukan apabila pertunjukan telah dapat diadakan kembali.



M Bloc Space bahkan akan mengujicoba sebuah teknologi baru berupa gelang yang dapat mendeteksi suhu tubuh para pengunjung yang datang.

"Protokolnya sementara penyemprotan disinfektan sebelum sama setelah acara, penonton harus pakai hand-sanitizer sebelum masuk , pakai masker, sama cek suhu tubuh," jelas Wendi.

"Dan ada teknologi baru, jadi ada semacam gelang. Gelangnya itu akan menunjukan indikator suhu tubuhnya berapa, rencananya akan diuji coba," urainya.

Nantinya penonton yang suhu tubuhnya melebih 37,5 derajat celcius tidak diperbolehkan masuk ke ruang konser dan uang yang telah dibayarkan untuk pembelian tiket akan dikembalikan.

"Kalau kelihatan suhu tubuhnya di atas 37,5 atau 38 itu akan kami refund tiketnya," terang Wendi.



Tidak hanya itu, kapasitas Live House di M Bloc Space yang sebelumnya dapat diisi 500 penonton kini akan dikurangi separuhnya menjadi hanya 250 penonton.

Sedangkan Anas Syahrul Alimi dari Rajawali Indonesia mengatakan, nantinya konser yang berlangsung juga harus mendapatkan izin dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Gugus Tugas COVID 19.

"Beberapa diskusi kami (dengan pihak pemerintahan), nantinya izin keramaian harus ada juga izin dari kemenkes dan gugus tugas COVID 19. Jadi kami memang membutuhkan satu protokoler yang official yang sampai sekarang sedang proses," tuturnya.

Menurut Dino maupun Anas, apabila protokol kesehatan resmi untuk mengadakan konser telah ditebitkan, penonton yang datang juga harus mau untuk diminta tertib pada aturan.

"Nantinya kalau regulasi dari kami, dos and dontsnya pasti jelas banget. Audience yang beli tiketnya selain harus sehat, harus juga mau mengikuti prosedur kami," ungkap Dino.

Sedangkan Anas Alimi menegaskan, konser baru bisa terselenggara dengan kondusif apabila penyelenggara dan penonton sama-sama bersekapakat untuk menaati tata terbit dan aturan keamanan.

"Kita harus bersama-sama bersepakat, semua harus menjaga agar tidak muncul kluster baru. Karena ini kan mengumpulkan crowd, jadi harus bersepakat menaati protokol ini," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(srs/tia)

Hide Ads