Dalam album ini, dia menyajikan jenis musik penggabungan antara unsur folk dan elektronik yang ia sebut sebagai folktronik.
"Untuk genre musik, dibikin sebutan foltronik sebenarnya supaya mempermudah aja sih, untuk orang-orang mengerti ada elemen apa aja didalam album ini. Sebenarnya kalau dibilang genre pun, aku lebih memilih untuk tidak menetapkan laguku di genre mana pun," ungkapnya melalui siaran pers yang diterima detikHOT, Jumat (13/3/2020).
"Apalagi waktu pengerjaan album ini, aku lagi banyak dengar lagu dengan banyak genre. Mungkin dari segi elemen musik didalamnya lebih terinspirasi dari musik folk, terus isinya banyak elektroniknya, makanya dijadiin satu aja dengan sebutan folktronik," sambungnya lagi.
Dalam album ini, Monita Tahalea banyak berkolaborasi dengan banyak seniman lainnya. Mereka adalah Bernardus Ajutor Moa, Gerald Situmorang, Ananda Badudu, Bayu Risa, Theoresia Rumthe, dan Yosua Gian.
Selain kolaborator, Monita juga mengeksplorasi tema-tema baru untuk lagu-lagunya. Menurutnya, hal itu berangkat dari apa yang dialaminya selama lima tahun ke belakang.
Monita Tahalea mengaku menjalani fase hidup yang berbeda sepanjang lima tahun tersebut.
"Selama lima tahun perjalanan setelah album kedua, aku memasuki musim kehidupan yang berbeda lagi. Mulai dari aku banyak manggung, lalu kehidupan sebelum menikah dan setelah menikah. Banyak renungan yang terjadi dalam diri aku sendiri," katanya.
Perenungan dan pengalaman yang ia dapatkan dalam lima tahun ke belakang sekaligus memberinya alasan mengapa menamai albumnya dengan judul 'Dari Balik Jendela'.
Baca juga: Siapa Mau Dipeluk Vidi Aldiano? |
Lewat judul itu, ia sekaligus ingin mengajak pendengar albumnya seolah sedang menikmati pemandangan dari balik jendela, melalui sudut pandang yang berbeda. Maka ia membebaskan penikmat lagu-lagunya untuk menginterpretasi makna di balik karyanya.
"Kenapa album ini diberi nama 'Dari Balik Jendela', karena aku tidak ingin membatasi makna album ini buat teman-teman yang mendengarkannya nanti. Begitu mereka mendengar kata 'Dari Balik Jendela', biarlah itu jadi perenungan tersendiri lagi buat mereka bahwa makna 'Dari Balik Jendela'-nya teman-teman yang dengar, pasti memiliki versi yang berbeda-beda," ucapnya lagi.
Album tersebut berisikan 10 lagu, yakni:
1. 'Pada Waktu'
2. 'Sesaat Yang Abadi'
3. 'Pada Air'
4. 'Jauh Nan Teduh' (Feat. Ananda Badudu)
5. 'Sound Of Silence'
6. 'Tapak Hening'
7. 'Laila'
8. 'Pada Angin'
9. 'Sibu-Sibu'
10. 'Sayonara'
(srs/dar)