Tembang-tembang Didi Kempot tengah banyak digandrungi. Tak hanya orang dewasa dan tua, tapi juga kawula milenial pun suka. Salah satunya adalah lagu berjudul, Cendol dawet.
Jargon 'Cendol Dawet' yang sedang tren sebenarnya digunakan untuk melengkapi lagu dangdut Pamer Bojo. Dikutip dari detkHot, kata cendol dawet pertama kali dilontarkan oleh seorang seniman asal Boyolali, Agus Purwanto atau akrab disapa Abah Lala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak ada arti khusus dari kata tersebut melainkan hanya es "cendol dawet". Berawal dari keresahannya terhadap jargon-jargon yang sering mengandung unsur porno di industri musik dangdut, Abah Lala pun mengeluarkan kata tersebut.
Pertama kali muncul, jargon cendol dawet mendapat ejekan dari banyak orang. Namun kini jargon tersebut dikenal dan disukai banyak orang bersamaan dengan lagu Pamer Bojo yang dipopulerkan Didi Kempot sang "Godfather of Broken Heart."
Berikut lirik dari Cendol Dawet Pamer Bojo:
Koyo ngene rasane wong nandang kangen
Rino wengi atiku rasane peteng
Tansah kelingan kepingin nyawang
Sedelo wae uwis emoh tenan
Cidro janji tegane kowe ngapusi
Nganti sprene suwene aku ngenteni
Nangis batinku nggrantes uripku
Teles kabes netes eluh neng dadaku
Cendol dawet, cendol, dawet seger
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol, dawet seger, piro
Lima ngatusan, terus ora pakai ketan
Ji, ro, lu, pat, enam, pitu, wolu
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Lolo, lolo, yes!
(pay/erd)