Single tersebut berjudul 'kesadaran/ Pemberian Dana/ Gempa Bumi/ Panasea'. Akan tetapi, di dalam kasetnya, band yang terbentuk pada 1999 itu juga mengeluarkan satu lagu lagi, yakni 'Lukisan "Plaza Selamanya, Leslie Cheung" Melukisku Melukisnya'.
Menurut vokalis Marcel Thee, ada alasan tersendiri mengapa single baru dari Sajama Cut dirilis dalam bentuk kaset.
Di antara musik yang semakin mudah dan murah diakses. Personel Sajama Cut ingin mengajak pendengarnya mengenang masa-masa terbatasnya akses musik dan menjadikan apa yang mereka dengar menjadi hal yang spesial.
"ini mengingatkan gue pada kaset pertama yang gue beli dengan uang sendiri di tahun 1990, single Iron Maiden yang berjudul 'Holy Smoke'," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Kamis (27/2/2020).
"Gue hanya mampu membeli itu saat itu, namun oleh sebab keterbatasaan itu, dua lagu di dalam single tersebut sangat spesial nilainya. Gue putar berulang-ulang. Kami ingin memberikan pengalaman itu kepada penggemar Sajama Cut," jelasnya lagi
Dengan judul yang terbilang panjang dan tidak biasa, Sajama Cut mencoba meramu formula baru dengan menulis lagu dalam bahasa Indonesia.
Mereka terakhir kali merilis lagu dalam bahasa Indonesia dalam album perdana mereka yang bertajuk 'Apologia' (2002).
Meski melakukan sesuatu yang baru, Marcel mengatakan tidak pernah secara sengaja mencoba menulia dalam bahasa Indonesia.
"Semuanya organik. Lirik di lagu ini pun muncul secara alami ketika gue mulai menulisnya," akunya.
(srs/dar)