Lagu 'Dinda di Mana' yang sangat populer pada 1990-an itu kini diaransemen ulang oleh komposer campur sari asal Solo, Mr Jepank. Vokalis Kla Project itu juga akan membuat video klip di Solo.
"KLa Project kan sudah identik dengan Yogyakarta. Lagunya berjudul Yogyakarta, pembuatan video di Yogyakarta. Kali ini saya pikir harus adil, sekarang saya buat semuanya di Solo," kata Katon dalam jumpa pers di rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Senin (24/2/2020).
Dalam video klip, ceritanya Katon tengah menyusuri berbagai sudut ikonik Kota Solo. Namun Katon tidak menemukan sosok Dinda yang dicari selama ini.
Adapun aransemen musik yang baru ini bernuansa campur sari dan dangdut koplo. Katon mengaku terinspirasi dari musisi Didi Kempot yang kembali bersinar di belantika musik Nusantara.
Saat tampil di Solo, Katon merasa sangat ingin mewujudkan keinginannya menyanyikan lagu Jawa seperti Didi Kempot. Setelah meminta saran sejumlah pihak, Katon semakin mantap membawakan lagu berbahasa Jawa dengan aransemen musik campur sari yang dipadu dangdut koplo.
"Saya minta bantuan Mas Jepank ini karena memang berpengalaman. Beliau orang yang ada di balik lagu Didi Kempot dan banyak musisi lainnya," ujar dia.
Pemilihan lagu 'Dinda di Mana' pun tidak sembarangan. Katon ingin mengulang kembali kejayaannya pada tahun 1993 saat memulai solo karier.
Saat itu Katon meluncurkan album pertamanya bertajuk Katon Bagaskara dengan lagu andalan 'Dinda di Mana'. Satu tahun berlalu, penjualan kaset albumnya mencapai dua juta kopi.
"Itu prestasi luar biasa buat saya. Karena album KLa Project saja penjualannya sekitar 250 ribu kopi," ungkapnya.
Meski dibuat versi Jawa, lirik lagu 'Dinda di Mana' tidak seluruhnya digubah. Hanya bagian refrein yang digubah liriknya berbahasa Jawa. Berikut refrein yang telah digubah berbahasa Jawa:
Dinda.. angin godhong melu ngroso
Abote kangen tak songgo.. ono njero dodo
Sing tak suwun sliramu mireng lan pirsa
Endahing gending tresnaku.. ngelangut ing rasa
(bai/dar)