Delapan podcast tersebut di antaranya Podcast Raditya Dika (PORD), Do You See What I See, PODKESMAS, RAPOT, Menjadi Manusia, Podcast Bagi Horror, Box2Box Football Podcast, dan Podcast Suara Puan.
"Pemilihan delapan podcast itu berdasarkan pada data intelijen pendengar dan podcast mana yang paling banyak didengar dan masuk dalam urutan teratas dalam chart," ungkap Managing Director Spotify Southeast Asia, Gautam Talwar dalam wawancara terbatas melalui sambungan telepon.
Menurutnya, delapan podcast itu menampilkan genre-genre yang paling diminati oleh pendengar Indonesia, yakni komedi, horor, olahraga, dan perbincangan motivasional.
Selain mewakili genre yang paling diminati, podcast yang terpilih dianggap dapat menuturkan kisah dan cara hidup masyarakat Indonesia.
Kolaborasi Spotify dengan delapan podcast di Indonesia itu rupanya baru awal. "Indonesia adalah salah satu negara yang pasarnya berkembang pesat secara global," ujar Talwar.
Menyadari potensi Indonesia, maka Talwar mengatakan nantinya akan ada banyak program yang Spotify kerjakan. Termasuk harapannya, ke depan Spotify dapat membuat konten podcast original buatan mereka.
"Namun untuk sementara, dalam waktu dekat ini kami akan fokus pada kerjasama yang sedang kami lakukan," katanya lagi.
Menurut data yang dihimpun Spotify, kurang lebih sebanyak 20% dari pengguna platform tersebut di Indonesia mendengarkan podcast setiap bulannya. Angka itu turut didorong oleh Anchor.
Setidaknya ada 90% dari seluruh podcast yang didengarkan di Spotify Indonesia dibuat dengan menggunakan Anchor, termasuk delapan podcast yang diajak kolaborasi tersebut.
(srs/doc)