Kisah masa kecilnya itu ia ungkapkan dalam acara d'excluspeak yang diadakan oleh detikcom di Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue kepikiran, kalau pura-pura mau bunuh diri pasti sorenya dibeliin. Akhirnya gue ngomong dulu sama nenek, 'Mbah pokoknya ubay pengen beli kibor, nih'," kenangnya.
Niat Lompat dari Lantai 3 Rumah
Nidji Foto: Dicky/detikHOT
|
"Akhirnya nggak jadi lompat, akhirnya sore itu dibeliin, besoknya sudah dapat guru les kibornya sekalian. Gue berawal dari situ," ucapnya lagi.
Yamaha tipe PSR 350 menjadi kibor pertama Ubay sekaligus alat musik pertama yang ia pelajari.
Setelah menguasai kibor, ia lalu mempelajari bermain biola. Pertemuannya dengan biola memiliki cerita lain.
Saat itu ayahnya yang menggemari musik keroncong memiliki alat musik untuk memainkan lagu keroncong di rumahnya. Ubay pun kerap berpura-pura memainkan alat musik itu di hadapan ayahnya.
Akhirnya ayahnya tergerak untuk mencarikan guru agar Ubay bisa belajar bermain biola.
"Alat keroncong bokap gue, suka gue gesek-gesek. Dia lagi makan siang, gue lihatin ke bokap gue. Dari situ dibeliin, akhirnya gue belajar juga, di Yogyakarta itu di ISI (Institut Seni Indonesia)," ujarnya.
Halaman 2 dari 2